Sabtu, 24 Maret 2012

statistik bab 3, 4, dan 5


BAB III
CHI KUADRAT

            Teknik statistik chi kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis bila yang diteliti lebih dari dua kelas, datanya nominal dan jumlah sampel yang ditentukan adalah besar. Teknik ini bisa digunakan untuk mencari ada tidaknya perbedaan antara kategori yang satu dengan kategori yang lain mengenai suatu permasalahan yang diteliti.
Kasus 1:        
 Sebuah perusahaan minuman ingin mengetahui minuman rasa apa yang disukai oleh konsumen di wilayah Kota Malang.  Ada tiga rasa minuman yang sedang diuji, yaitu: rasa strawbey, rasa melon, dan rasa jeruk. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh tenaga lapangan selama sebulan didapatkan data-data sebagai berikut: 200 orang cenderung memilih rasa strawbery, 100 orang memilih rasa melon, dan 50 orang memilih rasa jeruk.  Analisislah apakah ada perbedaan jenis minuman yang disukai masyarakat Kota Malang? Minuman rasa apakah yang harus lebih banyak diproduksi untuk masyarakat Kota Malang?
            Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
  1. Judul Penelitian: ”Rasa Minuman Yang Disukai Oleh Masyarakat Kota Malang”.
  2. Variabel penelitian: Jenis rasa minuman.
  3. Rumusan masalah: ”Rasa minuman apakah yang lebih disukai oleh masyarakat Kota Malang?”
  4. Hipotesis: Ho: ”Tidak ada perbedaan selera masyarakat terhadap tiga rasa minuman”. Ha: ”Ada perbedaan selera masyarakat terhadap tiga rasa minuman”
  5. Kreteria pengujian hipotesis: Bila chi kuadrat hitung lebih kecil dibandingkan dengan chi kuadrat tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak. Atau apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a (p < a), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
  6. Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah pertama:
Masukkan data penelitian yang memuat tentang jenis rasa minuman, sebagaimana tampak pada gambar berikut:

Langkah kedua:
            Masukkan data penelitian, 1: untuk minuman rasa strawbey, 2: untuk minuman rasa melon, dan 3: minuman rasa jeruk. Hasil tampilan data tampak sebagai berikut:

Langkah ketiga:
            Lakukan kegiatan analisis data dengan menggunakan teknik chi kuadrat. Klik ”analyze”, pilih statistik nonparametrik, kemudian klik chi-kuadrat. Masukkan variabel jenis minuman kedalam kolom ”test variabel list”. Kemudian klik ”options”, lanjutkan dengan klik ”descriptive”, kemudian klik ”continue” dan klik ”Ok”.

Hasil analisis chi kuadrat yang didapatkan adalah sebagai berikut:
NPAR TEST
  /CHISQUARE=jenis
  /EXPECTED=EQUAL
  /STATISTICS  DESCRIPTIVES
  /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet1]


Chi-Square Test

Frequencies



            Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai chi kuadrat hitung sebesar 100,00. Atau diketahui koefisien proporsi (p) = 0,00. Koefisien P lebih kecil dibandingkan dengan koefisien taraf kesalahan a = 0,05. Karena P < a, maka Ho yang menyatakan ”tidak ada perbedaan selera masyarakat Kota Malang terhadap jenis rasa minuman” dinyatakan ditolak. Dengan kata lain ada perbedaan selera masyarakat Kota Malang terhadap jenis rasa minuman. Jenis rasa minuman yang disukai oleh masyarakat Kota Malang secara berturut-turut adalah: minuman rasa strawbey, rasa melon, dan rasa jeruk.
            Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan perusahaan minuman lebih banyak menyediakan minuman rasa stratwbery dan rasa melon untuk masyarakat Kota Malang.


Kasus 2:
            Dinas Kesehatan Kabupaten Malang ingin mengetahui jenis penyakit apakah yang cenderung diderita oleh warga kota. Ada 4 jenis penyakit yang diteliti, yaitu: muntaber, demam berdarah, TBC, dan jantung. Ada 400 responden yang diteliti, dan hasilnya menunjukkan ada sebanyak 90 orang kena muntaber, 110 orang kena demam berdarah, 140 orang kena TBC dan 60 orang terkena penyakit jantung. Analisislah apakah ada kecenderungan warga Kota Malang untuk terkena penyakit tertentu!
            Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
1.      Judul Penelitian: ”Kecenderungan penyakit yang diderita warga Kota Malang”.
2.      Variabel penelitian: Jenis penyakit.
3.      Rumusan masalah: ”Penyakit apakah yang cenderung diderita oleh warga Kota Malang?”
4.      Hipotesis: Ho: ”Tidak ada perbedaan jenis penyakit yang diderita masyarakat Kota Malang”. Ha: ”Ada perbedaan jenis penyakit yang diderita masyarakat Kota Malang”
5.      Kreteria pengujian hipotesis: Bila chi kuadrat hitung lebih kecil dibandingkan dengan chi kuadrat tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak. Atau apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
6.      Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Langkah pertama:
            Masukkan data penelitian yang memuat tentang jenis rasa minuman, sebagaimana tampak pada gambar berikut:

Langkah kedua:
            Masukkan data penelitian, kemudian analisis dengan teknik chi kuadrat dengan langkah-langkah sebagaimana tampak pada gambar berikut.

Hasil analisis chi kuadrat adalah sebagai berikut:
NPAR TEST
  /CHISQUARE=jenis
  /EXPECTED=EQUAL
  /STATISTICS  DESCRIPTIVES
  /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet2]



Chi-Square Test

Frequencies



Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai chi kuadrat hitung sebesar 34,00. Atau diketahui koefisien proporsi (p) = 0,00. Koefisien P lebih kecil dibandingkan dengan koefisien taraf kesalahan a = 0,05. Karena P < a, maka Ho yang menyatakan ”tidak ada jenis penyakit yang diderita warga  Kota Malang” dinyatakan ditolak. Dengan kata lain ada perbedaan jenis penyakit yang diderita warga Kota Malang. Jenis penyakit yang diderita oleh masyarakat Kota Malang secara berturut-turut adalah demam berdarah, TBC, muntaber,  dan jantung.
            Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disarankan penangan masalah kesehatan bagi warga Kota Malang lebih difokuskan pada penyakit demam berdarah, TBC, muntaber, baru jantung.
Soal untuk latihan:
            PT Astra International ingin mengetahui warna mobil yang disukai oleh konsumen. Dalam penelitian ini warna mobil dikelompokkan menjadi 5, yaitu: putih, hitam, biru, merah, dan abu-abu. Untuk itu dilakukan survey yang menanyakan tentang kesukaan konsumen terhadap warna mobil. Survey dilakukan di 10 kota besar di Indonesia dengan mengajukan pertanyaan kepada para pemilik mobil dan calon pembeli mobil. Dari 5000 responden, sebanyak 900 orang memilih warna putih, 1100 orang memilih warna biru, 800 orang memilih warna abu-abu, 1200 orang memilih warna hitam, dan 1000 orang memilih warna merah. Analisislah dengan menggunakan teknik statistik chi kuadrat untuk mengetahui warna mobil apa yang paling disukai oleh konsumen!

BAB IV
HIPOTESIS KOMPARATIF 2 SAMPEL BERPASANGAN

           
Hipotesis komparatif 2 sampel berpasangan dilakukan dengan menguji ada tidaknya perbedaan antara nilai variabel dari dua kelompok sampel yang berpasangan. Kelompok sampel berpasangan dapat berbentuk satu sampel yang diukur sebanyak 2 kali.
 Misalnya: sebuah penelitian ingin mengetahui bagaimana dampak promosi penjualan melalui iklan terhadap peningkatan volume penjualan. Untuk itu dapat dilakukan dengan membandingkan volume penjualan antara sebelum ada iklan dengan sesudah ada iklan.  Dalam hal ini, pemberian iklan disebut sebagai sebuah ”perlakuan”, sedangkan penjualan sebelum ada iklan disebut sebagai ”kontrol”.  Sampel yang berpasangan juga dapat terjadi karena ada 2 kelompok yang dipasangkan. Kelompok yang satu, misalnya; untuk penjualan dengan tanpa melalui iklan; sedangkan kelompok yang kedua penjualan dengan melalui iklan.
Teknik statistik yang dapat digunakan adalah McNemar Test, Wilcoxon Test, dan Sign Test. Biasanya teknik McNemar Test dan Wilcoxon test digunakan apabila data yang tersedia adalah data nominal. Sedangkan teknik sign test digunakan apabila datanya berbentuk data ordinal.
            Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif 2 sampel berpasangan dengan data nominal. Rancangan penelitian yang digunakan biasanya menggunakan model ”sebelum dan sesudah”. Oleh karena itu, hipotesis penelitiannya adalah membandingkan antara sebelum perlakuan dan sesudah ada perlakuan.


            Kasus 1:
            Sebuah penelitian ingin mengetahui bagaimana pengaruh pemberian informasi terhadap keputusan konsumen untuk membeli sebuah produk. Sebelum ada kegiatan pemberian informasi sebanyak 30 orang membeli produk dan 60 orang tidak membeli produk. Setelah ada kegiatan pemberian informasi, sebanyak 80 orang membeli produk dan 10 orang tidak membeli produk.
Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
  1. Judul Penelitian: ”Pengaruh Pemberian Informasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”.
  2. Variabel penelitian: Pemberian informasi dan keputusan pembelian.
  3. Rumusan masalah: ”Apakah ada pengaruh pemberian informasi produk dengan keputusan pembelian barang?”
  4. Hipotesis: Ho: ”Tidak ada pengaruh pemberian informasi produk terhadap keputusan pembelian barang”. Ha: ”Ada pengaruh pemberian informasi produk terhadap keputusan pembelian barang”
  5. Kreteria pengujian hipotesis: Apabila koefisien proporsi (p=sig.) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a=0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
  6. Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:




Langkah pertama:
           
Masukkan data penelitian  sebagaimana tampak pada gambar berikut:
Kemudian buka ”data view” dan masukkan data penelitian yang sudah terkumpul. Lanjutkan dengan melaksanakan kegiatan analisis data. Untuk itu klik ”analyze”, pilih  ”nonparamtric tests”, lanjutkan dengan klik  ”2 related samples”.
Kemudian masukkan variabel penelitian kedalam kolom ”test pair(s) list”. Caranya dengan mengeblok kedua variabel tersebut, kemudian baruk klik tanda panah untuk memasukkan pada kolom ”test pair(s) list”. Kemudian klik ”options”, pilih ”descriptive”.  Kemudian klik pada bagian ”test type”. Pilih Wilcoxon, McNemar, dan Marginal Homoginity. Lanjutkan dengan klik ”OK”.

Hasil analisis data akan tampak seperti berikut:
NPAR TEST
  /WILCOXON=perlakuan  WITH keputusan (PAIRED)
  /MCNEMAR= perlakuan  WITH keputusan (PAIRED)
  /MH= perlakuan  WITH keputusan (PAIRED)
  /STATISTICS DESCRIPTIVES
  /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet1]


Wilcoxon Signed Ranks Test



McNemar Test

Crosstabs




Untuk melakukan pengujian hipotesis komparatif 2 sampel berpasangan, dengan data nominal, dapat digunakan teknik Wilcoxon Signed Rank Test, McNemar Test, dan Marginal Homoginity Test. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk test wilcoxon didapatkan koefisien p = 0,157; untuk McNemar Test didapatkan koefisien p = 0,203; sedangkan untuk marginal homoginity test didapatkan koefisien p = 0,157. Hasil perhitungan statistik tersebut menunjukkan ternyata p lebih kecil dari taraf kesalahan yang ditetapkan, yaitu a = 0,05 ( p > a). Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “Tidak ada pengaruh pemberian informasi produk terhadap keputusan pembelian barang” dinyatakan diterima. Artinya, keputusan konsumen untuk membeli produk ternyata tidak dipengaruhi oleh ada tidaknya kegiatan pemberian informasi produk; tetapi ditentukan oleh faktor lain, mungkin karena faktor pendapatan, selera, atau faktor lain yang perlu untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Kasus 2:
            Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian penyuluhan lapangan dengan keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program keluarga berencana. Sebelum diberikan kegiatan penyuluhan, dari 50 pasangan keluarga yang diteliti 15 orang ikut keluarga berencana dan 35 tidak ikut keluarga berencana. Setelah diberikan kegiatan penyuluhan, sebanyak 45 ikut keluarga berencana dan 5 keluarga tidak ikut keluarga berencana. Analisislah apakah ada pengaruh pemberian penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program keluarga berencana.
Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
1.      Judul Penelitian: ”Pengaruh Pemberian penyuluhan Terhadap Keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB”.
2.      Variabel penelitian: Pemberian penyuluhan dan keputusan mengikuti program KB.
3.      Rumusan masalah: ”Apakah ada pengaruh pemberian penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB?”
4.      Hipotesis: Ho: ”Tidak ada pengaruh kegiatan penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB”. Ha: ”Ada pengaruh kegiatan penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB”
5.      Kreteria pengujian hipotesis: Apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
6.      Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Dengan menggunakan langkah-langkah operasi program sebagaimana dicontohkan pada kasus 1, maka didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:
NPAR TEST
  /WILCOXON=perlakuan  WITH keputusan (PAIRED)
  /MCNEMAR= perlakuan  WITH keputusan (PAIRED)
  /MH= perlakuan  WITH keputusan (PAIRED)
  /STATISTICS DESCRIPTIVES
  /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests











Wilcoxon Signed Ranks Test



McNemar Test

Crosstabs





            Berdasarkan hasil analisis di atas, maka didapatkan koefisien proporsi (p) = 0,025 dan 0,041. Dengan demikian koefisien p lebih kecil dibandingkan dengan taraf kesalahan yang ditetapkan, yaitu a = 0,05 ( P < a). Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan tidak ada pengaruh pemberian penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB dinyatakan ditolak. Artinya, kegiatan penyuluhan berpengaruh terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB.

Soal untuk latihan:
            Sebuah penelitian ingin mengetahui apakah berbagai pemberitaan tentang peningkatan kesejahteraan guru berpengaruh terhadap minat siswa unggulan untuk menjadi guru. Untuk itu dilakukan survey kepada 50 siswa unggulan dengan menanyakan bagaimana minat mereka untuk menjadi guru. Ketika belum ada pemberitaan yang gencar tentang peningkatan kesejahteraan guru, 10 siswa berminat menjadi guru dan 40 siswa tidak berminat menjadi guru. Setelah ada pemberitaan yang gencar tentang program peningkatan kesejahteraan guru, 35 siswa berminat menjadi guru dan 15 siswa tidak berminat untuk menjadi guru. Analisislah apakah pemberitaan yang gencar tentang program peningkatan kesejahteraan guru berpengaruh terhadap minat siswa unggulan untuk menjadi guru.

BAB V
HIPOTESIS KOMPARATIF 2 SAMPEL INDEPENDEN


            Teknik statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel yang tidak berpasangan. Penelitian survey biasanya menggunakan teknik hipotesis komparatif 2 sampel independen. Misalnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana dampak suatu perlakuan terhadap 2 kelompok sampel yang berbeda. Bila pada sampel berpasangan cenderung menggunakan teknik “sebelum dan sesudah” dengan satu kelompok sampel; maka pada sampel independen peneliti memiliki 2 kelompok sampel dengan perlakuan yang berbeda diantara 2 kelompok sampel tersebut.
            Biasanya teknik statistik yang digunakan untuk melakukan pengujian bila datanya berbentuk data nominal adalah Wald-Wolfowitz runs test dan Moses Extreme Reactions test. Sedangkan apabila datanya berbentuk ordinal cenderung digunakan teknik  Mann-Whitney U Test dan Kolmogorov-Smirnov Z Test.
           
Kasus 1:
            Sebuah penelitian ingin mengetahui  apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan afiliasi partai politik yang dipilih. Jenis pekerjaan dikelompokkan menjadi dua, yaitu: wiraswasta dan pegawai negeri; sedangkan partai politik dikelompokkan menjadi 2 yaitu partai nasionalis dan partai agama. Jumlah sampel yang ditetapkan ada sebanyak 50 orang dengan pekerjaan wiraswasta dan 60 orang pegawai negeri. Dari 50 orang wiraswasta, 35 orang memilih partai agama dan 15 orang memilih partai nasionalis. Dari 60 orang pegawai negeri, 45 orang memilih partai nasionalis dan 15 orang memilih partai agama. Analisislah apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan afiliasi partai politik?

Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
  1. Judul Penelitian: ”Hubungan Antara Jenis Pekerjaan Seseorang Dengan Afiliasi Partai Politik”.
  2. Variabel penelitian: jenis pekerjaan dan pilihan partai politik.
  3. Rumusan masalah: ”Apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang dipilih?”
  4. Hipotesis: Ho: ”Tidak ada hubungan  antara jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang dipilih”. Ha: ”Ada hubungan  antara jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang dipilih”
  5. Kreteria pengujian hipotesis: H0 diterima apabila koefisien chi kuadrat hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai chi kuadrat tabel dengan dk = 1 pada taraf kesalahan 5%. Atau, apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
  6. Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Masukkan variabel penelitian yang memuat tentang jenis pekerjaan dan pilihan partai politik, sebagaimana tampak pada gambar berikut:
Masukkan data penelitian, dan lanjutkan dengan melakukan anaisis data. Pilih non parametrict tests, kemudian pilih “2 independent samples”
Analisis data dilakukan dengan jalan memblok variabel ”pilihan partai politik” kemudian masukkan pada kolom “test variabel list”. Blok  variabel “jenis pekerjaan” kemudian masukkan pada kolom “grouping variabel”. Asumsi yang digunakan adalah jenis pekerjaan seseorang mempengaruhi pilihan partai politik.
Lanjutkan dengan mengklik “options”, pilih “descriptve”; kemudian klik ”continue” dan klik ”OK”. Maka hasil analisis data yang didapatkan adalah tampak sebagai berikut:




Moses Test



Wald-Wolfowitz Test



            Berdasarkan hasil analisis data didapatkan koefisien proporsi (p) sebesar 0,000. Dengan demikian p = 0,00 adalah lebih kecil dibandingkan dengan taraf kesalahan yang digunakan pada taraf a = 0,05 ( p < a). Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan ”Tidak ada hubungan  antara jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang dipilih” dinyatakan ditolak. Dengan kata lain, jenis pekerjaan seseorang mempengaruhi pilihan partai politik yang dipilih. Oleh karena itu pimpinan partai politik dapat menentukan pada segmen mana mereka harus secara intens melakukan komunikasi politik.

Kasus 2:
            Sebuah penelitian ingin mengetahui apakah ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stres kerja. Posisi pekerjaan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu pimpinan dan bawahan. Derajat stres kerja dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu tidak stres, stres sedang, dan sangat stres. Sampel penelitian ditetapkan terdiri dari 40 orang pimpinan dan 40 orang bawahan. Untuk kelompok pimpinan, 25 orang menyatakan sangat stres, 5 orang stres sedang, dan 10 orang tidak stres. Untuk kelompok bawahan, 10 orang menyatakan sangat stres, 5 orang stres sedang dan 25 orang menyatakan tidak stres. Analisislah apakah ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stres kerja.
Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
1.      Judul Penelitian: ”Hubungan Antara posisi Pekerjaan Seseorang Dengan Derajat Stress Kerja”.
2.      Variabel penelitian: posisi pekerjaan dan derajat stres kerja.
3.      Rumusan masalah: ”Apakah ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stres kerja?”
4.      Hipotesis: Ho: ”Tidak ada hubungan  antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stres kerja”. Ha: ”Ada hubungan  antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stres kerja”
5.      Kreteria pengujian hipotesis: H0 diterima apabila koefisien chi kuadrat hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai chi kuadrat tabel dengan dk = 1 pada taraf kesalahan 5%. Atau, apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
6.      Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:


            Analisis data dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
Masukkan variabel penelitian yang memuat tentang posisi pekerjaan dan derajat stres kerja, sebagaimana tampak pada gambar berikut:
Perhatikan, data penelitian dalam contoh ini adalah berbentuk ordinal. Masukkan data penelitian, kemudian lakukan analisis data dengan memilih statistik non parametric, pilih 2 sampel independent.
Masukkan variabek derajat stres kerja pada kolom test variabel list, dan posisi pekerjaan pada kolom grouping variabel. Kemudian klik ”define groups”, dan isikan angka 1 dan 2 pada kotak yang tersedia. Artinya, untuk posisi pekerjaan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu 1 untuk simbol bawahan dan 2 untuk simbol pimpinan. Lanjutkan klik ”continue” Kemudian klik ”option”, pilih descriptive. Klik pada kolom ”test type”, pilih Mann-Whitney dan Kolmogorov-Smirnov. Klik ”continue” dan ”OK”, maka akan didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:
NPAR TESTS
  /M-W= stres   BY posisi(1 2)
  /K-S= stres   BY posisi(1 2)
  /STATISTICS= DESCRIPTIVES
  /MISSING ANALYSIS.

NPar Tests

[DataSet4]


Mann-Whitney Test



Two-Sample Kolmogorov-Smirnov Test




            Berdasarkan hasil analisis data didapatkan koefisien proporsi untuk Mann-Whitney p = 0,00 dan proporsi Kolmogorov-Smirnov p = 0,007. Dengan demikian diketahui koefisien proporsi lebih kecil dari taraf kesalahan yang ditetapkan a = 0,05 (p < a). Artinya hipotesis nol yang menyatakan ”Tidak ada hubungan  antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stres kerja” ditolak. Artinya, ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stress kerja. Semakin tinggi posisi pekerjaan seseorang kemungkinan untuk mengalami stres semakin tinggi.

Soal untuk latihan:
            Sebuah dealer sepeda motor ingin mengetahui jenis sepeda motor yang disukai oleh dua kelompok konsumen. Konsumen sepeda motor terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok remaja dan kelompok dewasa. Jenis sepeda motor terbagi menjadi 3, yaitu: jenis bebek, sport, dan jenis matic. Sampel penelitian terdiri dari 60 kelompok remaja dan 70 kelompok dewasa. Dari kelompok remaja, 10 orang memilih jenis bebek, 30 orang memilih jenis sport, dan 20 orang memilih jenis matic. Dari kelompok dewasa, 40 orang memilih jenis bebek, 10 orang memilih jenis sport, dan 20 orang memilih jenis matic. Analisislah jenis sepeda motor apa yang cenderung dipilih oleh kedua kelompok konsumen!