Jumat, 06 April 2012

BaB 3 man keuangan


Bab 3
KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG

Pada bab ini akan dibahas konsep nilai waktu dari uang ( time value of money ) yang menyangkut nilai majemuk dari suatu anuitas, nilai sekarang, nilai sekarang dari suatu anuitas, sinking fund factor, dan capital recovery factor. Prinsip-prinsip analisis nilai waktu memiliki beberapa aplikasi yang berkisar dari penetapan jadwal pembayaran pinjaman sampai keputusan mengenai perlukah membeli peralatan baru. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjawab pertanyaan :
  1. Mengapa perlu diketahui dan dipahami konsep nilai waktu dari uang ?
  2. Apa yang dimaksudkan dengan nilai majemuk, nilai majemuk dari suatu annuity, nilai sekarang, nilai sekarang dari suatu annuity, sinking fund factor, capital recovery factor ?
  3. Bagaimana cara menghitung nilai majemuk, nilai majemuk dari suatu annuity, nilai sekarang, nilai sekarang dari suatu annuity, sinking fund factor, capital recovery factor ?
  4. Bagaimana cara menghitung jumlah maksimal modal yang harus diinvestasikan dalam suatu proyek sehingga investasi tersebut profitabel ?
  5. Menghitung besarnya tabungan setiap bulan, kuartal, tengah semester, atau setiap tahun dalam rangka untuk perencanaan dana pensiun.
A. Konsep Nilai Waktu Dari Uang
Mengingat bahwa nilai uang diwaktu sekarang berbeda dengan nilai uang diwaktu yang akan datang, maka dalam investasi perlu memperhatikan nilai waktu dari uang. Kita juga memahami bahwa sebagian nilai saham tergantung kepada penetapan waktu arus kas yang diharapkan oleh investor dari investasinya. Uang yang diterima sekarang lebih berharga daripada uang yang diterima pada waktu yang akan datang. Artinya Rp 1.000,00 yang diterima sekarang akan lebih berharga daripada Rp 1.000,00 yang diterima pada satu tahun yang akan datang. Manajer keuangan harus memahami nilai waktu dari uang dan dampaknya terhadap nilai perusahaan. Manajer keuangan harus menetapkan waktu arus kas secara cermat agar penetapan waktu arus kas tersebut berpengaruh positif terhadap nilai aktiva dan tingkat pengembaliannya.


  1. Nilai Majemuk ( Compound Value )
Nilai majemuk adalah merupakan nilai penjumlahan dari nilai sekarang menjadi nilai masa depan apabila bunga majemuk diterapkan. Mengenai nilai majemuk dapat dibagi menjadi :
    1. Nilai Majemuk Tahunan ( Annual Compounding )
Nilai majemuk tahunan adalah merupakan bentuk nilai majemuk yang paling umum dikenal dalam masyarakat. Didalam nilai majemuk tahunan tersebut bunga akan menjadi majemuk apabila hasil yang diperoleh dari simpanan pokok tidak diambil dan dibiarkan menjadi bagian dari simpanan pokok pada periode selanjutnya. Nilai majemuk tahunan dapat diformulasikan secara matematis dalam bentuk persamaan berikut :
FV = PV
Dimana : 
FV     = nilai masa depan atau jumlah akhir tahun ke-n
PV        = sekarang atau jumlah awal periode
i           = suku bunga yang akan dibayarkan
n          = jumlah tahun atau periode pembungaan

    1. Nilai Majemuk atas Bunga yang Dibayarkan Beberapa Kali Setahun
Kadang-kadang pembayaran bunga atas dana yang tertanam di bank dilakukan beberapa kali dalam setahun. Pembayaran bunga tersebut dapat dilakukan setiap bulan, tiga bulan, enam bulan atau bahkan setiap hari. Jika dana disimpan di bank dan tidak akan diambil dalam beberapa tahun dengan pembayaran bunga yang dilakukan beberapa kali dalam setahun, maka nilai majemuk tersebut disebut interyear compounding. Interyear Compounding dapat diformulasikan secara matematis dalam bentuk persamaan berikut :
FV= PV  
Dimana :
FV     = nilai masa depan pada tahun ke-n
PV        = nilai sekarang
i           = tingkat bunga pertahun
m         = frekuensi pembayaran bunga
n          = periode waktu pembungaan


Contoh :
Nasabah menyimpan uang di BNI sebesar Rp 89.251.000,00 selama 2 tahun dengan tingkat bunga 15% pertahun. Berapa uang nasabah pada akhir tahun ke-2 apabila :
      - pembayaran bunga dilakukan setiap bulan
      - pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan
      - pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan
Jawab :
Jika pembayaran bunga dilakukan setiap bulan, maka uang yang akan diterima sebesar :
FV = Rp 89.251.000,00 = Rp 120.252.428,60
Jika pembayaran bunga dilakukan setiap 3 bulan, maka uang yang akan diterima sebesar :
FV= Rp 89.251.000,00  = Rp 119.816.859,90
Jika pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan, maka uang yang akan diterima sebesar :
FV = Rp 89.251.000,00  = Rp 119.191.956,30
Secara ringkas dapat kita simpulkan bahwa hasil penyimpanan uang sebesar    Rp 89.251.000,00 di BNI selama 2 tahun dengan tingkat bunga 15% pertahun dan pembayaran bunga dilakukan beberapa kali dalam setahun, berarti nilai akhir dari simpanan uang tersebut yang paling besar adalah jika pembayaran bunga dilakukan setiap bulan. Semakin banyak frekuensi pembayaran, akan semakin besar nilai akhir dari simpanannya sehingga tabungan simpanan bunga harian menjadi pilihan yang paling menguntungkan bagi penabung.
  1. Nilai Majemuk dari Suatu Anuitas ( Compounding Annuity )
Annuity atau uniform series adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah sama yang dilakukan pada interval tetap selama periode waktu tertentu. Jika pembayaran itu timbul pada akhir setiap periode seperti yang biasanya dilakukan, maka anuitas itu disebut anuitas biasa atau anuitas ditangguhkan.
Sedangkan jika pembayaran dilakukan pada awal setiap periode maka anuitas itu disebut anuitas jatuh tempo atau annuity due. Didalam praktik sehari-hari yang paling umum dilakukan adalah anuitas biasa. Perhitungan nilai majemuk dari suatu annuity dapat dirumuskan secara matematis berikut :
FVA = A
Dimana :
FVA   = nilai majemuk annuity pada tahun ke-n
A          = annuity atau sejumlah uang yang sama diterima atau dibayar setiap akhir periode
    1. Anuitas Biasa
Anuitas biasa merupakan serangkaian pembayaran atau penerimaan dalam jumlah sama yang dilakukan pada akhir setiap periode. Anuitas biasa dapat dirumuskan secara matematis sebagai berikut :
FVA = PMT  + PMT  + ...... + PMT
FVA = PMT
Dimana :
FVA   = nilai masa depan dari anuitas pada periode ke-n
PMT     = pembayaran tahunan
i           = tingkat bunga
n          = periode pembayaran
Contoh :
Jika kita menabung Rp 1.000.000,00 pada akhir setiap tahun selama 3 tahun dengan tingkat bunga tabungan sebesar 10% pertahun, maka berapa uang tabungan kita pada akhir tahun ke-3 ?
FVA = PMT ( FVIFAi,n )
FVA  = Rp 1.000.000,00 ( 3,3100 )
            = Rp 3.310.000,00







    1. Anuitas Jatuh Tempo
Anuitas jatuh tempo merupakan serangkaian pembayaran atau penerimaan dalam jumlah yang sama dilakukan pada awal setiap tahun. Dengan menggunakan contoh diatas maka akan diperoleh :
FVA( Anuitas jatuh Tempo ) = PMT ( FVIFA,n ) ( 1+i )
                                                   = Rp 1.000.000,00 ( 3,310 ) ( 1,10 )
                                                   = Rp 3.641.000,00
  1. Nilai Sekarang ( Present Value )
Present value adalah nilai sekarang dari serangkaian pembayaran atau penerimaan ( arus kas ) masa depan. Present value sekaligus merupakan kebalikan dari nilai majemuk          ( compound value ). Mencari present value disebut pendiskontoan ( discounting ). Persamaan pendiskontoan secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
PV =         FV dimana  = PVIFi,n maka PV = FV( PVIFi,n )
Contoh :
Berapa nilai sekarang dari uang sebesar Rp 1.100.000,00 satu tahun yang akan datang dan didiskontokan dengan tingkat diskonto 10% sebesar Rp 1.000.000,00 ?
PV  = Rp 1.100.000,00  atau
       = Rp 1.100.000,00 ( 0,9091 )
       = Rp 1.000.000,00

  1. Nilai Sekarang Anuitas ( Present Value of Annuity )
Nilai sekarang anuitas adalah nilai sekarang dari serangkaian pembayaran atau penerimaan ( arus kas ) masa depan dengan jumlah pembayaran atau penerimaan yang sama besarnya setiap periode, dalam jangka waktu nilai periode. Secara matematis nilai sekarang anuitas dapat dirumuskan :
PV = A  dimana = PVIFAi,n sehingga PVAn = A( PVIFAi,n )
Dimana :
PVAn    = nilai sekarang anuitas selama periode ke-n
A          = annuity atau sejumlah uang yang sama diterima / dibayar setiap akhir periode

a.       Anuitas Biasa
Disebut anuitas biasa jika pembayaran atau penerimaan dalam jumlah yang sama dilakukan pada akhir setiap tahun atau akhir setiap periode.
Persamaan umum yang digunakan untuk menemukan PV anuitas biasa yakni :
PVA = PMT
Dimana :
PMT     = pembayaran tahunan yang besarnya sama ( annuity )
Solusi dengan tabel : jika pemecahan dilakukan dengan menggunakan tabel, maka tabel yang digunakan adalah Present Value Interest Factor for Annuity selama periode nilai dan didiskontokan pada satu persen (1%) atau yang sering disebut tabel PVIFAi,n. 
b.       Anuitas Jatuh Tempo
Disebut anuitas jatuh tempo jika pembayaran atau penerimaan ( arus kas ) dilakukan pada awal setiap periode. Jadi setiap pembayaran akan digeser satu tahun ke kiri sehingga setiap pembayaran atau penerimaan akan didiskontokan satu tahun lebih kecil.
Solusi dengan tabel :
                          PVA ( anuitas jatuh tempo ) = PMT ( PVFIAi,n ) ( 1+i )
  1. Sinking Fund Factor
Sinking fund factor digunakan untuk menentukan jumlah uang yang harus ditabung setiap periode untuk mencapai sejumlah uang yang diinginkan pada nilai periode yang akan datang. Jumlah uang pada nilai periode ini merupakan akumulasi pembayaran tetap setiap periode selama waktu yang dinginkan, misalnya 5 tahun atau 10 tahun. Dengan demikian kita dapat mengetahui jumlah uang yang ditabung di bank setiap tahunnya dengan tingkat bunga tertentu untuk mencapai jumlah yang diinginkan pada akhir tahun ke-5.
Perhitungan sinking fund factor dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :
A = Fn  atau A = Fn



Interpretasi dari rumus tersebut adalah jumlah yang harus dicadangkan / ditanam / ditabung ( A ) pada akhir setiap tahun sehingga jumlah cadangan / tabungan seluruhnya, karena selalu diberi bunga akan bertambah menjadi sebesar dan pada waktu yang akan datang.
Contoh :
Si A ingin mengumpulkan uang untuk membeli rumah jika ia bekerja nanti. Direncanakan ia akan membeli rumah 10 tahun yang akan datang dan harga rumah diperkirakan          Rp 141.668.255,00. Berapa uang yang harus ia tabung setiap tahunnya untuk mencapai jumlah tersebut pada 10 tahun yang akan datang bila tingkat bunga diperhitungkan 10% ?
A = Rp 141.668.255,00  
   = Rp 8.925.100,00
Jadi untuk mencapai jumlah Rp 141.668.255,00 selama 10 tahun agar dapat membeli rumah maka nasabah harus menabung setiap tahunnya sebesar Rp 8.925.100,00
  1. Capital Recovery Factor
Capital recovery factor digunakan untuk menentukan jumlah angsuran pokok dan bunga yang besarnya sama setiap tahun selama periode pinjaman. Berdasarkan batasan tersebut angsuran pinjaman sudah termasuk pembayaran bunga pada masa yang akan datang selama umur pinjaman dengan PV-nya sama dengan jumlah pinjaman pokok.
Perhitungan recovery factor dapat dilakukan dengan menggunakan rumus matematis :
A = PV
Dimana :
A          = jumlah uang tetap yang dibayarkan setiap periodenya ( annuity )
PV        = jumlah uang yang diterima / ditanam sekarang
Interpretasi rumus tersebut merupakan jumlah tetap yang harus dibayar pada akhir setiap tahun untuk mengembalikan suatu pinjaman, termasuk nilai pokok dan bunga yang selalu dikenakan terhadap nilai pinjaman yang masih berlaku sebelum angsuran berakhir.



Contoh :
Nasabah akan meminjam uang di bank sebesar Rp 36.000.380,00 selama 5 tahundengan tingkat bunga 10% pertahun. Pembayaran angsuran pertama dilakukan pada akhir tahun pertama, demikian seterusnya sampai dengan akhir tahun ke-5. Berapa besarnya angsuran yang harus dibayar setiap tahunnya ?
A = Rp 36.000.380,00  
   = Rp 36.000.380,00 ( 0,0264 )
   = Rp 9.504.100,32






















Latihan Soal
  1. Apa yang dimaksud dengan nilai majemuk, nilai majemuk suatu anuitas, present value, present value suatu anuitas, sinking fund factor, dan capital recovery factor ?
  2. Jelaskan pengaruh perhitungan bunga yang dilakukan lebih dari 1x dalam setahun terhadap nilai majemuk !
  3. Mana yang lebih menguntungkan bagi penabung, menabung dengan bunga harian atau dengan saldo rata-rata terendah setiap bulannya, jelaskan !
  4. Jelaskan perbedaan antara sinking fund factor dan capital recovery factor !
  5. Apakah pengaruh peningkatan ( i ) dan semakin besarnya nilai terhadap suatu jumlah uang tertentu pada masa yang akan datang, jelaskan !
  6. Seorang nasabah menyimpan uangnya di Bank sebesar Rp. 89.251.000,00 dengan mendapatkan bunga 12% pertahun. Hitunglah berapa uang nasabah tersebut pada 2 tahun yang akan datang apabila perhitungan bunga dibayarkan :
    1. setiap tahun
    2. setiap 6 bulan sekali
    3. setiap 3 bulan sekali
    4. setiap bulan
    5. setiap hari
  7. Hitunglah nilai berikut, asumsikan bahwa pemajemukan atau pendiskontoan terjadi 1x setahun :
    1. Dana awal sebesar Rp 5 juta dimajemukkan selama 10 tahun dengan bunga 12%
    2. Dana awal sebesar Rp 5 juta dimajemukkan selama 10 tahun dengan bunga 15%
    3. Nilai sekarang dari Rp 5 juta yang akan jatuh tempo dalam 10 tahun pada tingkat diskonto 12%
    4. Nilai sekarang dari Rp 5 juta yang akan jatuh tempo dalam 10 tahun pada tingkat diskonto 15%

  1. Carilah nilai sekarang dari anuitas biasa berikut ini, asumsikan bahwa pendiskontoan terjadi 1x setahun :
    1. Rp 1 juta setahun selama 10 tahun pada tingkat suku bunga 12%
    2. Rp 2 juta setahun selama 5 tahun pada tingkat suku bunga 10%
    3. Rp 3 juta setahun selama 5 tahun pada tingkat suku bunga 0%

  1. Hitunglah besar setiap pembayaran tahunan jika pinjaman sebesar Rp 50 juta, suku bunga 21% yang dimajemukkan secara tahunan dan pinjaman akan dilunasi dalam cicilan yang sama setiap akhir tahun selama 5 tahun !

Bab 2 man keuangan


Bab 2
PERANAN PASAR UANG DAN TINGKAT BUNGA              DALAM MANAJEMEN KEUANGAN

Bab ini berpusat pada lingkungan pasar dimana perusahaan memperoleh dana jangka panjang termasuk struktur pasar keuangan, lembaga investasi perbankan, dan berbagai metode distribusi sekuritas. Bab ini juga mendiskusikan peranan tingkat bunga dalam mengalokasikan tabungan untuk investasi akhir. Setelah mempelajari bab ini diharapkan mahasiswa dapat :
  1. Mengerti hubungan historis antara sumber-sumber dana yang dihasilkan dari dalam dan dari luar perusahaan.
  2. Mengerti komposisi pembiayaan yang cenderung digunakan perusahaan untuk memperoleh modal pembiayaan jangka panjang.
  3. Menjelaskan mengapa pasar uang ada pada perekonomian yang maju.
  4. Membedakan antara sekuritas yang ditempatkan secara privat dan sekuritas yang ditawarkan ke publik.
A.  Pasar Uang Tercipta
Bila perusahaan pergi ke pasar uang untuk memperoleh dana, metode pembiayaan yang paling disukainya adalah hutang. Pasar hutang perusahaan dengan jelas mendominasi pasar ekuitas untuk pengumpulan dana baru. Pasar uang merupakan sebuah lembaga dan prosedur yang memberikan fasilitas transaksi untuk semua tipe tagihan keuangan. Pembelian rumah, saham biasa yang dimiliki investor, dan asuransi jiwa semuanya merupakan tipe pasar uang. Fungsi pasar keuangan adalah untuk mengalokasikan tabungan dengan efesiensi dalam perekonomian ke pengguna akhir tabungan tersebut. Dalam pasar keuangan kekuatan penawaran dan permintaan untuk instrument keuangan yang spesifik berada dalam satu tempat. Kemakmuran perekonomian tidak akan menjadi besar seperti ini tanpa system pasar uang yang maju. Beberapa unit ekonomi seperti rumah tangga, perusahaan atau pemerintah berbelanja lebih banyak selama periode tertentu daripada yang diperoleh. Unit ekonomi lain membelanjakan lebih sedikit untuk konsumsi sekarang daripada yang mereka peroleh. Contohnya perusahaan bisnis secara agraget biasanya membelanjakan lebih banyak daripada pendapatan mereka.                                    
Rumah tangga secara agraget menghabiskan lebih sedikit untuk konsumsinya dibanding yang mereka peroleh. Akibatnya diperlukan suatu mekanisme memfasilitasi transfer tabungan dari unit ekonomi yang surplus ke yang defisit. Pasar keuangan terjadi untuk mengalokasikan suplai tabungan dalam perekonomian bagi yang menginginkan tabungan tersebut. Karakteristik pasar keuangan adalah bertindak sebagai alat dimana pengaruh permintaan dan permintaan untuk tipe tagihan keuangan tertentu ( obligasi ) berada bersama.
Mengapa ekonomi akan menderita tanpa sistem pasar uang yang maju ? Jawabannya adalah bahwa kemakmuran ekonomi akan berkurang tanpa pasar keuangan. Tingkat pembentukan modal tidak akan tinggi tanpa adanya pasar uang. Ini berarti tambahan bersih selama periode tertentu untuk saham dari (1) tempat tinggal, (2) pabrik dan alat produksi,            (3) inventaris, (4) barang konsumen akan terjadi pada tingkat yang lebih rendah. Sistem pasar uang termasuk jaringan kompleks dari lembaga keuangan yang menolong mentransfer tabungan diantara unit ekonomi. Dua lembaga keuangan yang menangani transfer ini seperti perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun. Karena sifat usahanya perusahaan asuransi jiwa dapat melakukan investasi besar-besaran dalam instrument keuangan jangka panjang. Tendensi investasi ini timbul untuk dua alasan yaitu polis asuransi jiwa biasanya memasukkan elemen tabungan didalamnya dan kewajiban mereka cair pada tingkat yang sangat dapat diprediksi, sehingga perusahaan asuransi jiwa melakukan investasi dalam jangka panjang dari pasar sekuritas.
B. Perpindahan Tabungan
Setiap tahun rumah tangga merupakan penyalur dana bersih ke pasar uang. Sektor usaha non keuangan selalu merupakan peminjam dana bersih. Baik perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun swasta merupakan pembeli penting sekuritas perusahaan. Tabungan pada akhirnya ditransfer ke perusahaan yang membutuhkan dana dengan cara :
1.       Transfer dana langsung.
Disini perusahaan yang mencari uang tunai menjual sekuritasnya langsung ke penabung ( investor ) yang bermaksud membelinya dengan harapan memperoleh tingkat pengembalian yang wajar. Formasi usaha baru merupakan contoh yang bagus dari proses ini. Bisnis baru dapat pergi langsung ke penabung atau kelompok penabung yang disebut “kapitalis venture”. Kapitalis venture akan meminjamkan dana ke perusahaan atau mengambil posisi ekuitas dalam perusahaan jika mereka merasa bahwa produk atau jasa yang dijual perusahaan akan berhasil dipasar.
2.       Transfer tidak langsung dengan menggunakan banker investasi
Dalam pengaturan system ini bank pengelola investasi akan membentuk sebuah sindikat dari beberapa bankir investasi. Sindikat ini akan membeli keseluruhan penerbitan sekuritas dari perusahaan yang membutuhkan modal pembiayaan. Sindikat kemudian akan menjual sekuritas tersebut pada harga yang lebih tinggi dari yang dibayarnya ke investor public ( penabung ).
3.       Transfer tidak langsung dengan menggunakan lembaga keuangan
Ini merupakan tipe system dimana perusahaan asuransi jiwa dan dana pensiun beroperasi. Lembaga keuangan mengumpulkan tabungan dari perorangan dan menerbitkan sekuritasnya sendiri sebagai ganti tabungan ini. Lembaga keuangan lalu menggunakan dana yang terkumpul dari penabung perorangan untuk memperoleh sekuritas langsung perusahaan bisnis seperti saham dan obligasi.
C. Bankir Investasi
Kebanyakan perusahaan tidak sering mengumpulkan modal jangka panjang. Aktivitas manajemen modal kerja berlangsung setiap hari, tetapi menarik modal jangka panjang adalah sebagai perbandingan berlangsung pada saat tertentu saja. Jumlah yang terlibat bisa jadi sangat besar maka situasi ini dianggap sangat penting oleh manajer keuangan. Karena kebanyakan manajer tidak biasa dengan keruwetan dalam mengumpulkan dana jangka panjang, mereka mencari bantuan seorang ahli dan ahli tersebut adalah seorang Bankir Investasi.
Bankir investasi adalah seorang spesialis keuangan yang terlibat sebagai penengah dalam perdagangan sekuritas. Bankir bertindak sebagai orang yang ditengah dengan menyediakan arus tabungan dari unit ekonomi yang ingin menginvestasikan ke unit yang ingin memperoleh dana. Istilah bankir investasi digunakan untuk perseorangan maupun lembaga dimana orang tersebut bekerja dan umumnya dikenal sebagai perusahaan bank investasi atau rumah bank investasi.
Bankir investasi melakukan tiga fungsi dasar antara lain :
1.       Penjamin ( Underwriting )
Istilah penjamin ( underwriting ) dipinjam dari bidang asuransi yang berarti mengasumsikan risiko. Bankir investasi mengasumsikan risiko menjual suatu terbitan sekuritas pada harga yang memuaskan. Harga yang memuaskan adalah harga yang akan menghasilkan keuntungan untuk perusahaan bank investasi. Prosedurnya adalah sebagai berikut : bank investasi yang mengelola dan sindikatnya, akan membeli terbitan sekuritas dari perusahaan yang membutuhkan dana. Pada hari tertentu perusahaan yang mengumpulkan modal diberikan cek ( kontan ) sebagai ganti sekuritas yang diterbitkan. Pada titik ini sindikat bankir investasi inilah yang memiliki sekuritas tersebut. Perusahaan memperoleh dana dan dapat menggunakannya. Perusahaan sekarang kebal dari kemungkinan buruk yang terjadi pada pasar sekuritas. Jika harga sekuritas yang baru diterbitkan jatuh dibawah harga yang dibayarkan ke perusahaan oleh sindikat, sindikat akan menegalami kerugian. Sindikat tentu saja berharap bahwa situasi yang berlawanan akan terjadi dengan tujuan untuk menjual terbitan baru ke masyarakat investor pada harga sekuritas yang lebih tinggi dari biayanya. 
2.       Distribusi ( Distributing )
begitu sindikat memiliki sekuritas baru, mereka harus mengusahakan agar sekuritas tersebut sampai ke tangan investor akhir.
Inilah fungsi distribusi atau penjualan dari bank investasi.
3.       Pemberian Saran ( Advising )
Bankir investasi daalah seorang ahli dalam penerbitan dan pemasaran sekuritas. Perusahaan bank investasi yang mapan akan menyadari kondisi pasar yang sedangterjadi dan dapat menghubungkan kondisi tersebut dengan tipebsekuritas tertentu yang harus dijual pada waktu yang ditentukan. Kondisi usaha boleh jadi mengisyaratkan peningkatan suku bunga dimasa depan. Bankir investasi dapat menyarankan perusahaan untuk menerbitkan obligasinya pada waktu yang tepat untuk menghindari penghasilan yang lebih tinggi yang akan datang. Bankir dapat menganalisa struktur modal perusahaan dan membuat rekomendasi seperti apa sumber umum modal harus diterbitkan. Dalam banyak contoh perusahaan akan mengundang bankir investasinya untuk duduk dalam dewan komisaris. Ini membuat bankir dapat mengobservasi aktivitas perusahaan dan membuat rekomendasi atas dasar regular.


Beberapa metode tersedia bagi perusahaan untuk menempatkan penawaran sekuritas baru ditangan investor asing. Metode utama untuk distribusi sekuritas ke publik termasuk :
1.       Pembelian yang dinegosiasikan ( Negotiated Purchase )
Dalam suatu penjaminan yang dinegosiasikan, perusahaan yang membutuhkan dana membuat kontrak dengan bankir investasi dan hal-hal yang berhubungan dengan sekuritas baru dimulai. Jika semua berjalan dengan baik, suatu metode dinegosiasikan untuk menentukan harga yang akan dibayar oleh bankir investasi dan sindikat untuk sekuritas tersebut. 
2.       Pembelian melalui penawaran kompetitif ( Competitive Bid Purchase )
Metode yang menentukan kelompok penjamin efek membedakan pembelian dengan penawaran kompetitif dari pembelian yang dinegosiasikan. Dalam penjaminan kompetitif, beberapa kelompok penjamin menawar hak pembelian terbitan baru dari perusahaan yang mencari dana. Perusahaan tidak secara langsung memilih bankir investasi. Bankir investasi yang menjamin dan mendistribusikan penerbitan dipilih melalui proses lelang. Sindikat yang membayar harga tertinggi untuk setiap sekuritas akan memenangkan penawaran kompetitif.
Kebanyakan pembelian penawaran kompetitif terbatas pada tiga situasi yang dibatasi oleh peraturan penerbitan railroad, penerbitan fasilitas umum, penerbitan obligasi kota dan pemerintah daerah.
3.       Komisi atau dasar usaha terbaik ( Commission or Best Effort Basis )
Disini bankir investasi bertindak sebagai agen bukan sebagai distributor dalam proses distribusi dan sekuritas tidak dijamin. Bankir investasi mencoba menjual penerbitan dengan balasan komisi yang tetap untuk setiap sekuritas yang terjual. Sekuritas yang tidak terjual dikembalikan ke perusahaan. Pengaturan ini biasa digunakan untuk penerbitan yang lebih spekulatif. Perusahaan penerbit bisa jadi lebih kecil atau belum semapan yang diharapkan bankir investasi. Karena risiko penjaminan tidak diberikan ke bankir investasi metode distribusi ini tidak memberikan biaya yang terlalu tinggi untuk penerbit dibanding pembelian yang dinegosiasikan atau penawaran pembelian. Dilain pihak bankir investasi hanya harus memberikan usahanya yang terbaik.


4.       Pendaftaran istimewa ( Privileged Subscription )
Terkadang perusahaan dapat merasa bahwa telah lebih dulu ada pasar untuk sekuritas barunya. Ketika terbitan baru dipasarkan untuk kelompok investor terseleksi tertentu biasanya dinamakan pendaftaran istimewa. Target pasar yang biasanya terlibat adalah pemegang saham yang telah ada, pegawai dan pelanggan. Dalam pendaftaran istimewa bankir investasi biasanya hanya bertindak sebagai agen penjualan. Perusahaan penerbit dan bankir investasi juga mungkin menandatangani perjanjian yang akan mewajibkan bankir investasi untuk menjamin sekuritas yang tidak dibeli investor istimewa.
5.       Penjualan langsung
Dalam penjualan langsung perusahaan penerbit menjual sekuritas langsung ke masyarakat tanpa melibatkan bankir investasi. Bahkan diantara perusahaan-perusahaan raksasa yang mapan, prosedur ini sangat jarang dilakukan.
6.       Pemimpin industri
Semua industri memiliki pemimpin, dan bank investasi tidak merupakan pengecualian.
C. Komponen Dalam Sistem Pasar Uang
Banyak sekali pendekatan diciptakan untuk mengklasifikasikan pasar modal. Terkadang susunannya dapat membingungkan. Suatu pemeriksaan atas empat set istilah dikotomis dapat memberikan pengertian dasar mengenai struktur pasar uang.
      1. Penawaran Publik dan Penempatan Privat
Bila perusahaan memutuskan untuk meningkatkan modal eksternal, dana tersebut dapat  diperoleh dengan membuat penawaran publik atau penempatan privat. Dalam penawaran publik baik perorangan maupun lembaga investor memiliki kesempatan membeli sekuritas. Sekuritas biasanya disediakan untuk publik sebagian besar oleh perusahaan bank investasi dan sindikat penjamin efek. Perusahaan tidak bertemu dengan pembeli akhir sekuritas dalam penawaran publik. Pasar publik merupakan pasar yang impersonal.
Dalam penempatan privat ( private placement ) yang juga disebut penempatan langsung, sekuritas ditawarkan dan dijual ke sejumlah investor yang terbatas. Perusahaan biasanya bertemu muka dengan calon pembeli, menyampaikan penawaran secara detail. Dalam situasi ini perusahaan investasi dapat bertindak selaku seorang penemu dengan membawa bersama calon peminjam dan pemberi pinjaman yang potensial. Penempatan privat merupakan alternatif penjualan sekuritas ke publik atau untuk kelompok investor yang terbatas melalui ( a privileged subsription ) pelangganan istimewa. Tipe sekuritas apapun dapat ditempatkan secara privat ( langsung ditempatkan ). Namun pasar ini dengan jelas didominasi oleh terbitan hutang. Investor utama dalam penempatan privat adalah lembaga keuangan besar. Berdasarkan volume sekuritas yang dibeli, kelompok investor yang paling penting adalah :
1.  perusahaan asuransi jiwa
2.  lembaga dana pensiun lokal dan pemerintah daerah
3.  dana pensiun swasta
Dalam mengatur penempatan privat, perusahaan dapat (1) menghindari penggunaan bankir investasi dan bekerja langsung dengan lembaga investasi atau (2) menggunakan jasa bankir investasi. Jika perusahaan tidak menggunakan bankir investasi, tentu saja perusahaan tersebut tidak usah membayar ongkos. Sebaliknya bankir investasi dapat memberikan saran berharga dalam proses penempatan privat. Mereka bisa memiliki hubungan dengan beberapa lembaga investor besar, sehingga mereka akan tahu jika perusahaan berada dalam posisi untuk menginvestasikan dalam rencana penawaran dan mereka dapat menolong perusahaan mengevaluasi persyaratan penerbitan baru. Penempatan privat memiliki keuntungan dan kerugian dibanding dengan penawaran publik. Keuntungan bila melakukan penempatan privat adalah :
1. Cepat
Perusahaan biasanya memperoleh dana lebih cepat melalui penempatan privat daripada melalui penawaran publik. Alasan utamanya adalah karena tidak dibutuhkan registrasi penerbitan di SEC ( di Indonesia BAPEPAM ).
2. Menurunkan biaya flotasi ( flotation cost )
Penghematan ini terjadi karena tidak harus disiapkan pernyataan registrasi yang panjang untuk SEC dan bank investasi penjamin serta biaya distribusi tidak perlu diikutsertakan.
3. Fleksibilitas pembiayaan
Dalam penempatan privat, perusahaan berhadapan langsung dengan sejumlah kecil investor. Ini berarti bahwa persyaratan penerbitan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu perusahaan. Misalkan semua dana tidak harus diambil perusahaan sekaligus. Sebagai ganti biaya komitmen, perusahaan dapat menarik sejumlah kredit yang sudah ditetapkan dengan investor. Ini memberikan semacam asuransi terhadap ketidakpastian pasar modal, dan perusahaan tidak harus meminjam dana jika tidak butuh. Juga terdapat kemungkinan negosiasi ulang. Syarat-syarat penerbitan hutang dapat diubah. Syarat jatuh tempo, tingkat bunga, atau perjanjian terbatas lainnya dapat didiskusikan diantara pihak-pihak yang terlibat.
Sedangkan kerugian yang harus dievaluasi akibat penempatan privat adalah :
         1. Biaya bunga
Biasanya biaya bunga atas penempatan privat melebihi penerbitan publik. Apakah kerugian ini cukup mengganggu biaya flotasi yang dikurang dengan penempatan privat merupakan keputusan yang harus dilakukan manajer keuangan. 
  2. Perjanjian terbatas
Kebijakan dividen, tingkat modal kerja dan penambahan modal hutang tambahan dapat dipengaruhi oleh provision dalam kontrak hutang penempatan privat. Tidak lupa juga bahwa pembatasan seperti itu tidak pernah ada dalam kontrak hutang publik. Eksekutif keuangan harus menyadari bahwa ada kecenderungan perjanjian ini membebani kontrak privat.
         3. Kemungkinan registrasi SEC dimasa depan   
Jika pemberi pinjaman memutuskan menjual penerbitan ke pembeli umum sebelum jatuh tempo, terbitan tersebut harus dicatat di SEC. Beberapa pemberi pinjaman kemudian mensyaratkan agar perusahaan penerbit setuju untuk mencatatkan dimasa depan atas pilihan mereka.
      2. Pasar Perdana dan Pasar Sekunder
Pasar perdana adalah pasar dimana sekuritas ditawarkan untuk pertama kalinya kepada investor potensial. Sedangkan pasar sekunder mewakili transaksi sekuritas yang saat ini beredar diluar.
 1.Regulasi Pasar Perdana
Pasar untuk penerbitan baru diatur oleh Securities Exchange Act ( SEC ) tahun 1933. Di Indonesia penerbitan saham baru diatur dalam UU pasar modal. Tujuan UU ini penting yaitu untuk menyediakan investor potensial informasi akurat dan benar mengenai perusahaan dan sekuritas baru yang ditawarkan ke publik. Tetapi hal ini tidak mencegah perusahaan menerbitkan sekuritas berspekulasi tinggi. SEC tidak mengatakan apapun mengenai berapa nilai investasi sesungguhnya terhadap nilai sekuritas yang ditawarkan. SEC tidak memiliki kekuatan hukum dan tanggung jawab untuk memaksakan UU 1933.
Umumnya SEC mendefinisikan penerbitan publik sebagai yang telah dijual ke lebih dari dua puluh lima investor. Beberapa penerbitan publik yang tidak harus dicatat, termasuk :
    1. terbitan yang relatif kecil dengan perusahaan menjual kurang dari $1,5 juta sekuritas pertahun
    2. penerbitan yang seluruhnya dijual antar negara bagian
    3. penerbitan yang sebenarnya merupakan instrumen jangka pendek, artinya jatuh tempo dalam 270 hari atau kurang
    4. penerbitan yang telah diregulasikan atau dikontrol oleh badan federal lainnya, misalnya disini adalah Komisi Tenaga Federal ( fasilitas umum ) dan Komisi Perdagangan Antar Negara Bagian ( railroad )   
  2. Regulasi Pasar Sekunder
Perdagangan sekunder diregulasikan dalam Securities Exchange Act 1934. UU ini menciptakan SEC yang menjalankan hukum sekuritas. Aspek utama dari uu 1934 :
    1. Bursa efek utama harus tercatat di SEC, ini meregulasikan persyaratan laporan pertukaran dan tempat atas perusahaan yang sekuritasnya terdaftar di bursa efek tersebut
    2. Perdagangan antar orang dalam juga memiliki regulasi. Orang dalam dapat berupa pegawai, direktur, keluarga, investor utama, atau setiap orang yang memiliki informasi operasi perusahaan yang tidak diketahui publik. Jika seorang investor membeli sekuritas perusahaan dengan investor tersebut adalah orang dalam, ia harus memegangnya sekurang-kurangnya enam bulan sebelum dapat menjualnya kembali. Bila tidak keuntungan yang diperoleh dari perdagangan saham untuk periode kurang dari enam bulan harus dikembalikan ke perusahaan.
    3. Dilarang melakukan perdagangan manipulasi sekuritas oleh investor untuk mempengaruhi harga saham
    4. SEC memiliki kontrol atas prosedur perwakilan



 3.  Pasar Uang dan Pasar Modal
Pasar modal mengacu pada semua lembaga dan prosedur yang menyediakan transaksi instrumen keuangan jangka panjang. Jangka panjang disini berarti memiliki periode jatuh tempo yang lebih dari satu tahun. Dalam arti luas ini tidak termasuk pinjaman berjangka dan financial leases, ekuitas perusahaan, dan obligasi. Dalam struktur modal perusahaan salah satunya diperoleh dari pasar modal. Elemen penting pasar modal adalah bursa efek dan bursa pararel over-the-counter market. Ciri-ciri yang membedakan antara pasar uang dan pasar modal adalah periode jatuh tempo dari sekuritas yang diperdagangkan didalamnya. Pasar uang merujuk pada semua lembaga dan prosedur yang menyediakan transaksi hutang jangka pendek yang biasanya diterbitkan peminjam dengan peringkat kredit yang tinggi. Oleh konvensi keuangan, jangka pendek berarti periode jatuh tempo dibawah satu tahun.
4.   Bursa Efek
Bursa efek adalah benda nyata, secara fisik mereka menempati tempat ( seperti bangunan atau sebagian bangunan ) dan instrumen keuangan diperdagangkan ditempat tersebut. Baik perusahaan dan investor menikmati beberapa keuntungan dengan adanya bursa efek, termasuk :
  1. Menyediakan pasar yang berkesinambungan
Pasar yang berkesinambungan menyediakan satu seri harga sekuritas yang kontinyu. Harga berubah dari perdagangan ke perdagangan cenderung menjadi lebih kecil dibanding bila tidak ada pasar yang terorganisasi. Alasannya karena dalam setiap sekuritas ada volume penjualan yang relatif besar, pemesanan dilakukan dengan cepat, dan jangkauan antara harga yang diminta dan harga yang ditawarkan cenderung sempit, akibatnya gejolak harga kecil.
  1. Memantapkan dan mempublikasikan harga sekuritas yang wajar
Bursa efek mengijinkan harga sekuritas untuk ditetapkan dengan kekuatan kompetitif. Tidak ditetapkan oleh negosiasi diluar lantai bursa, dimana pihak yang satu dapat memiliki keuntungan penawaran. Proses penawaran mengalir dari penawaran dan permintaan setiap sekuritas. Ini berarti harga tertentu dari suatu sekuritas ditentukan dalam perilaku lelang, tambahannya harga sekuritas yang ditentukan di setiap bursa dipublikasikan luas.

  1. Membantu bisnis memperoleh modal baru
Karena pasar sekunder yang kontinyu ada dimana harga-harga ditentukan dengan kompetitif lebih mudah bagi perusahaan untuk menerbitkan sekuritas baru dengan sukses. Mekanisme harga yang terus berlanjut juga menyediakan penentuan harga penawaran untuk penerbitan baru.     

Latihan Soal
  1. Apakah pasar-pasar keuangan dan apakah fungsinya ? Bagaimana sebuah ekonomi akan menjadi buruk tanpa mereka ?
  2. Sebutkan perbedaan antara pasar uang dan pasar modal !
  3. Dengan adanya bursa efek yang terorganisasi, sebutkan keuntungan-keuntungan utama yang dirasakan oleh perusahaan dan investor !
  4. Apa yang dimaksud dengan bankir investasi ( investment banker ) dan sebutkan fungsi dari bankir investasi ( investment banker ) !
  5. Tabungan pada akhirnya ditransfer ke perusahaan yang membutuhkan dana dengan beberapa cara, sebutkan dan jelaskan cara-cara transfer !
  6. Jelaskan proses penempatan privat ( private placement ) !
  7. Apa yang dimaksud dengan pasar sekunder dan pasar perdana ?
  8. Sebutkan kerugian yang harus dievaluasi akibat penempatan privat ( privat placement ) !