Ujian CPNS Serentak 8 September 2012
Sebanyak
14.560 kursi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang dibutuhkan oleh 48 instansi
pemerintah, dan 4.126 CPNS dari pendidikan kedinasan akan diperebutkan dalam
ujian serentak yang akan dilaksanakan pada 8 September 2012 mendatang di
sekitar 90 titik.
Deputi
bidang SDM Aparatur Kementerian PAN dan RB Ramli E. Naibaho menyatakan,
meskipun pada anggaran APBN 2012 2012 dialokasikan penerimaan 61.560 CPNS,
tetapi ternyata hanya terserap 14.560 orang.
“Tahun ini
hanya 23 instansi pemerintah pusat dan 25 pemerintah daerah yang memenuhi
syarat melakukan penerimaan CPNS untuk jabatan yang dikecualikan dari
moratorium. Sementara 14.560 CPNS yang akan direkrut itu terdiri dari 11.870
untuk instansi pusat, dan hanya 2.681 itu pemerintah daerah,” jelas Ramli E
Naibaho seperti dikutip Tribunnews.com dari laman Setkab, Selasa (24/7/2012).
Semula, ada
119 instansi yang mengusulkan permohonan CPNS untuk tahun 2012 ini. Untuk pusat
sebanyak 59 instansi, daerah sebanyak 47, sehingga jumlahnya mencapai 76 ribu
lebih. Namun berdasarkan kebijakan moratorium, setiap instansi harus melengkapi
usulan itu dengan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai ketentuan
yang berlaku.
Bagi daerah
yang sudah kelebihan pegawai, juga tidak boleh. Selain itu, untuk pemda,
anggaran belanja pegawainya tidak boleh lebih dari 50 persen dari APBD. Dalam
hal ini, acuannya adalah data di Kementerian Keuangan. “Jadi meskipun ada
daerah yang mengatakan datanya baru, tetapi yang dipakai tetap data di
Kementerian Keuangan,” ujar Ramli.
Berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya, soal ujian seleksi tahun ini dibuat oleh konsorsium
10 perguruan tinggi negeri (PTN), yang tergabung dalam panitia seleksi (pansel)
nasional. Nantinya, semua peserta ujian akan dapat mengetahui nilainya,
sehingga proses rerkutmen kali ini diharapkan berlangsung dengan sangat fair.
Dalam
plaksanaan testing, Ramli mengatakan bahwa materi testing adalah kompetensi
dasar, yang meliputi unsur-unsur kebangsaan, intelegensia umum, karakter
pribadi, integritas. Sedangkan kompetensi bidang, dilakukan oleh masing-masing
instansi. “Kalau guru, yang mengatur kementerian Pendidikan. Kalau dokter atau
tenaga medis, dilakukan oleh Kementerian Kesehatan,” ujarnya.
Menjawab
wartawan, Ramli mengatakan bahwa yang akan mengumumkan hasil ujian tetap
Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) di masing-masing instansi. Namun konsorsium
10 PTN itu memberikan copy hasil ujian kepada pihak Kementerian PAN dan RB dan
BKN. Dengan demikian, kalau ada perbedaan antara hasil ujian dengan yang
diumumkan oleh PPK, akan ketahuan. “Kalau terjadi seperti itu, Badan
Kepegawaian Negara (BKN) tidak akan mengeluarkan Nomor Induk Pegawai (NIP).
Bahkan, sekalipun sudah dikeluarkan NIP, kalau terbukti ada kecurangan, NIP-nya
akan dibatalkan,” ujarnya.
Awas Calo
Dalam
kesempatan itu, Sekretaris Kementerian PAN dan RB Tasdik Kinanto mengingatkan
agar warga masyarakat tidak berhubungan dengan pihak-pihak yang mengaku bisa
meloloskan menjadi CPNS dengan imbalan sejumlah uang.
Untuk
mengantisipasi hal itu, pihaknya mengeluarkan surat edaran ke seluruh pimpinan
instansi pemerintah, dan menyebarkan luaskan melalui berbagai media massa,
untuk mengantisipasi kalau ada pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan
dengan menyalahgunakan wewenang, dengan menjadi calo PNS. “Dengan sistem yang
kami berlakukan kali ini, rasanya sudah mampu menutup peluang bagi calo untuk
bermain,” ujarnya.
Diakuinya,
persoalan calo CPNS ini selalu muncul pada saat-saat menjelang penerimaan CPNS.
Namun, kini Kemenetrian PAN dan RB sudah menggandeng Indonesia Corruption Watch
(ICW), Ombudsman RI, dan segenap LSM untuk turut mengawasi pelaksanaan seleksi
CPNS ini. Dengan demikian diharapkan tahun ini penerimaan CPNS benar-benar
bersih dari KKN, bebas dari politisasi, dan mampu menghasilkan aparatur negara
yang terbaik, sejalan dengan kebijakan reformasi birokrasi.
mas boleh kash sedikit masukan ? kalau bisa postingan di buat read more. tujuannya agar pembaca jadi penasaran
BalasHapushttp://isp-fiber.net