Bab 1
PENDAHULUAN
Bab ini
membahas kondisi manajemen keuangan dalam organisasi perusahaan secara
kualitatif. Selain itu juga memberikan pengantar mengenai konsep-konsep dasar
yang digunakan dalam manjemen keuangan. Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa
diharapkan dapat memahami dan menjawab pertanyaan tentang :
- Peranan manajemen keuangan
- Fungsi dan tujuan manajemen keuangan
- Konsep dasar dalam penilaian
- Risiko dan keuntungan
Struktur
modal sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut kebijakan penggunaan
sumber dana yang paling menguntungkan. Dalam mendanai kebutuhan pendanaan,
perusahaan dapat menggunakan modal sendiri dan modal asing atau utang. Jika
menggunakan utang maka perusahaan akan menanggung biaya tetap atau bunga.
Akibatnya masalah leverage muncul
karena perusahaan menggunakan asset
yang menyebabkan harus membayar biaya tetap dan menggunakan utang yang
menyebabkan perusahaan menanggung beban tetap.
Beberapa
buku manajemen keuangan menunjukkan bahwa tujuan manajemen keuangan adalah
memaksimalkan kemakmuran pemegang / pemilik saham. Hal tersebut juga berfungsi
untuk memaksimalkan total nilai pasar dari saham-saham perusahaan yang menjadi
sasaran perusahaan. Namun pada saat itu tujuan perusahaan belum memasukkan
ketidakpastian. Pemilihan tujuan tersebut disebabkan oleh pengaruh dari semua
keputusan keuangan yang mengandung ketidakpastian atau adanya risiko usaha
sehingga pada materi berikutnya sudah mulai memasukkan risiko.
A. Deskripsi
Manajemen Keuangan
Untuk
memahami manajemen keuangan secara mendalam dan menyeluruh, maka harus dipahami
ruang lingkup manajemen keuangan terlebih dahulu. Secara garis besar ruang
lingkup manajemen keuangan meliputi keputusan-keputusan dibidang investasi,
pembelanjaan, dan kebijakan dividen. Dengan memahami ruang lingkup manajemen
keuangan tersebut secara mendalam akan diketahui latarbelakang perlunya
manajemen keuangan dalam perusahaan.
Manajemen
keuangan dapat diartikan sebagai manajemen dana, baik yang berkaitan dengan
pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif, pengumpulan
dana untuk pembiayaan investasi secara efisien dan pengelolaan aktiva dengan
tujuan menyeluruh. Manajemen keuangan merupakan bagian dari seni manajemen umum
yang menitikberatkan pada fungsi keuangan perusahaan. Sebagai bagian dari
manajemen umum, penerapan manajemen keuangan tidak berdiri sendiri melainkan
saling berkaitan dengan disiplin ilmu lain seperti manajemen pemasaran,
manajemen produksi, akuntansi, ekonomi mikro, ekonomi makro, metode
kuantitatif.
Hampir
sebagian besar usaha, baik yang berskala besar maupun kecil, baik yang
mempunyai motif profit maupun non profit akan mempunyai perhatian besar
dibidang keuangan. Demikian juga dengan usaha pemerintah dalam melaksanakan
otonomi daerah saat ini. Keberhasilan maupun kegagalan usaha hampir sebagian
besar ditentukan oleh kualitas keputusan keuangan, baik yang menyangkut
investasi, pembelanjaan, maupun kebijakan dividen sehingga dapat dikatakan
bahwa setiap masalah yang timbul didalam perusahaan akan berimplikasi pada
bidang keuangan. Masalah-masalah
tersebut biasanya berkaitan dengan beberapa hal
berikut :
1.
Kemana dana-dana yang dimiliki akan diinvestasikan ?
2. Apakah investasi tersebut cukup
profitable ?
3.
Darimana investasi tersebut akan dibiayai ?
4. Bagaimana volume minimum harus
diusahakan ?
5.
Seberapa uang kas yang harus tersedia untuk
mempertahankan kontinuitas usaha ?
6.
Berapa besar persediaan yang harus dipertahankan agar
perusahaan tidak kehabisan stok ?
7.
Bagaimana sistem penjualan yang akan dilakukan perusahaan
?
8.
Apakah laba yang diperoleh harus dibagikan sebagai
dividen atau diinvestasikan kembali ?
9.
Bagaimana keseimbangan antara risiko dan tingkat
keuntungan yang optimal ?
B. Fungsi
Manajemen Keuangan
Tujuan
manajemen keuangan sebenarnya tercermin dari kegiatan sehari-hari yang
dilakukan oleh manajemen keuangan. Dalam hal ini kegiatan manajemen keuangan
terbatas pada kegiatan terhadap pengelolaan keuangan perusahaan yang meliputi
perencanaan sumber keuangan ( pembelanjaan ), perencanaan alokasi keuangan (
investasi ), serta penentuan struktur aktiva ( kekayaan ), keuangan, dan modal
perusahaan. Dengan demikian maka tugas pokok manajemen keuangan adalah
merencanakan perolehan dan penggunaan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai
perusahaan. Sedangkan fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat
dibagi menjadi tiga area utama yaitu (1) keputusan investasi atau penggunaan
dana, (2) keputusan pendanaan atau mendapatkan dana, dan (3) keputusan
manajemen aktiva termasuk mengatur pembagian keuntungan.
C. Tujuan
Manajemen Keuangan
Istilah
memaksimalkan profit pada dasarnya hanya merupakan tujuan jangka pendek karena
hanya meliputi satu periode atau untuk periode tertentu. Dalam analisis
multiperiode profit merupakan konsep arus, ketika para pengusaha ingin memaksimalkan
arus profitnya pada seluruh periode yang bersifat independent dan homogen.
Dalam keadaan demikian tujuan memaksimalkan profit jangka pendek mengarah
kepada memaksimalkan profit jangka panjang. Artinya jika profit itu selalu
meningkat pada setiap tahun, maka nilai perusahaan juga akan meningkat. Apabila
perolehan profit itu tidak menentu, pada beberapa tahun profit itu naik tetapi
pada tahun selanjut nya profit itu justru menurun maka kedua tujuan itu tidak
ekuivalen.
D. Tujuan
Perusahaan
Dalam mengukur
manajemen keuangan yang efisien membutuhkan pengukuran yang dapat digunakan
sebagai penilaian efisiensi manajemen keuangan sehingga manajemen keuangan
membutuhkan tujuan dan sasaran sebagai standar pengukurannya. Kesejahteraan
pemegang saham ditunjukkan melalui harga pasar perlembar saham perusahaan yang
juga merupakan refleksi dari keputusan investasi, pendanaan, dan manajemen
aktiva. Berikut
ini tujuan perusahaan menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz :
- Tujuan utama perusahaan adalah untuk meningkatkan nilai pemegang saham sepanjang waktu.
- Tujuan utama perusahaan adalah untuk memberikan penghargaan kepada pengambil risiko dengan membangun kesejahteraan jangka panjang bagi pemegang saham.
- Tujuan utama manajemen adalah memaksimalkan nilai pemegang saham seiring berjalannya waktu.
E. Maksimalisasi
Laba vs Penciptaan Nilai Perusahaan
Maksimalisasi
laba merupakan maksimalisasi penghasilan perusahaan setelah pajak.
Maksimalisasi laba sering dianggap sebagai tujuan perusahaan. Tujuan tersebut
dapat dicapai hanya dengan jalan penerbitan saham dan penginvestasian
keuntungannya dalam surat-surat utang jangka pendek. Hal itu dapat berakibat
pada penurunan pembagian keuntungan pemilik perusahaan yaitu menurunnya laba
perlembar saham. Dengan demikian maksimalisasi laba perlembar saham sering
dianggap sebagai versi yang lebih baik daripada maksimalisasi laba.
Bagaimanapun
juga maksimalisasi laba perlembar saham bukan tujuan yang paling tepat. Ada
beberapa alasan mengenai pendapatan tersebut antara lain :
- Tidak mencantumkan waktu dan jangka waktu dari pendapatan yang diharapkan
- Tidak memperhitungkan risiko
- Tidak memungkinkan adanya dampak dari kebijakan dividen pada harga pasar saham
Dari alasan-alasan tersebut
tujuan maksimalisasi laba perlembar saham tidak akan sama dengan maksimalisasi
harga perlembar saham. Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari
seluruh pelaku pasar dan terhadap nilai perusahaan tersebut. Demikian juga
dengan nilai laba perlembar saham, waktu, durasi dan risiko pendapatan-pendapatan
saat ini dan pada masa mendatang kebijakan dividen perusahaan dan faktor-faktor
lain yang menunjukkan harga pasar saham. Harga pasar saham bertindak sebagai
barometer kinerja manajemen perusahaan sekaligus menunjukkan seberapa baik
manajemen menjalankan tugasnya atas nama para pemegang saham. Manajemen selalu
ada dalam pengawasan para pemegang saham, jika para pemegang saham yang tidak
puas dengan kinerja manajemen maka mereka dapat menjual saham yang mereka
miliki dan menginvestasikan uangnya di perusahaan lain yang lebih prospektif.
Jika tindakan-tindakan tersebut dilakukan oleh para pemegang saham maka akan
dapat menurunkan harga saham di pasar.
F. Tugas Manajemen
vs Pemilik
Tugas
manajemen kemungkinan berbeda dari tujuan pemegang saham, apalagi pada
perusahaan yang sudah go public yakni ketika pemegang sahamnya sangat banyak
sehingga mereka tidak dapat menyuarakan tujuannya secara individu. Pemisahan
kepemilikan dengan manajemen akan dapat menciptakan situasi ketika pihak
manajemen bertindak untuk kepentingan mereka sendiri dan bukan kepentingan
pemegang saham.
Didalam
menjalankan operasi perusahaan diharapkan manajemen bertindak berdasarkan
kepentingan pemegang saham sehingga manajemen diberi wewenang untuk mengambil
keputusan. Manajemen dianggap sebagai agen pemilik perusahaan, dan sebagai agen
manajemen diberi wewenang oleh pemegang saham ( pemilik ) untuk bertindak atas
nama pemegang saham.
G. Keputusan
Keuangan
Agar
tujuan perusahaan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dapat tercapai,
maka perlu diambil berbagai keputusan keuangan ( financial decision ) yang relevan dan mempunyai pengaruh bagi
peningkatan nilai perusahaan. Keputusan-keputusan
keuangan itu terdiri atas :
1.
Keputusan Investasi
Investasi
merupakan suatu tindakan melepaskan dana saat ini dengan harapan dapat
menghasilkan arus dana pada masa datang yang jumlahnya lebih besar daripada
jumlah dana yang dilepaskan pada saat investasi awal ( initial investment ). Pada waktu mulai berpikir untuk melakukan
investasi maka terdapat tiga kemungkinan kondisi yang tergantung kepada jenis
investasi yang sedang dipikirkan. Kondisi pertama apabila sedang memikirkan
kemungkinan untuk melakukan investasi secara nyata ( real investment ) misalnya alternatif investasi yang berupa proyek-proyek
perkebunan, perikanan, poertambangan, real estate, pabrik-pabrik pengolahan,
perkapalan dan sebaginya. Kondisi kedua apabila penggunaan dana bukan untuk
membeli aktiva nyata, tetapi digunakan unutk membeli aktiva keuangan ( financial asset ) seperti saham ataupun
obligasi maka sangat riskan apabila meminjam dana dari luar untuk sekedar
melakukan investasi dibidang pembelian surat-surat berharga. Kondisi ketiga
apabila sedang memikirkan tentang bagaimana struktur aktiva yang baik karena
keputusan investasi menyangkut berapa alokasi dana ( allocation of funds ) bagi
pembelian aktiva nyata dan pembelian aktiva keuangan.
2.
Keputusan Pendanaan
Pada dasarnya pendanaan dapat
dilakukan dengan menggunakan berbagai sumber dana ( source of funds ) baik yang berasal dari luar maupun dari dalam
perusahaan. Pendanaan yang menggunakan dana yang berasal dari luar
perusahaan disebut pendanaan ekstern ( external
financing ), misalnya berasal dari calon pemegang saham baru dan calon
kreditor. Sedangkan dana yang berasal dari dalam perusahaan bias berasal dari
laba ditahan atau berbagai cadangan seperti cadangan penyusutan. Pendanaan yang
menggunakan dana yang berasal dari dalam perusahaan disebut pendanaan intern ( internal financing ). Seluruh dana yang
digunakan tersebut akan membentuk modal dan semuanya tersalur ke dalam modal
pinjaman ( debt capital ) misalnya
utang jangka pendek ( short term debt )
dan modal sendiri ( equity capital )
misalnya modal saham dan laba ditahan.
3.
Keputusan Dividen
Dividen adalah bagian dari laba
bersih ( Retaining Earning/ER ) atau
laba setelah pajak ( Earning After Tax/EAT
) yang dibagikan kepada para pemegang saham. Dengan
demikian keputusan dividen menyangkut berapa pertimbangan antara laba ditahan
dengan dividen. Keputusan itu perlu ditetapkan seoptimal mungkin karena
perilaku pemegang saham ada yang menyukai dividen tetapi ada juga yang
mengharapkan pertumbuhan yang berasal dari penginvestasian kembali laba ditahan
didalam perusahaan.
H. Konsep Dasar
Dalam Penilaian
Pengambilan
keputusan keuangan perusahaan selalu didasarkan pada perbandingan nilai.
Misalnya keputusan untuk menerbitkan obligasi ataupun saham yang digunakan
untuk membiayai suatu investasi juga tergantung kepada metode pembelanjaan yang
akan menaikkan nilai modal sendiri yang dimiliki oleh pemegang saham saat ini.
Penilaian tersebut merupakan proses dalam melakukan penaksiran terhadap nilai
pasar suatu aktiva dan surat berharga dalam perusahaan.
Ada tiga
faktor yang mempengaruhi nilai pasar yakni cash
flow masa datang, jangka waktu timbulnya cash flow tersebut, dan tingkat pengganda ( discount rate ) yang digunakan untuk menilai cash flow masa datang tersebut kembali pada masa sekarang ( present value / PV ). Secara rasional
para investor individual menilai uang tunai Rp 1,00 sekarang lebih besar
daripada nilai uang tunai Rp 1,00 pada waktu yang akan datang. Hal itu timbul
sebagai akibat dari bunga uang dan konsep opportunity
cost. Misalnya sekarang ada uang sebanyak Rp 1 milyar, jika uang itu
digunakan untuk membuka suatu usaha maka dalam keadaan normal dalam 1 tahun
usaha tersebut ( diharapkan ) akan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,1
milyar. Akan tetapi seandainya uang itu kita pinjamkan kepada orang lain maka
wajar apabila meminta jasa berupa bunga dari uang tersebut sebesar 10% setahun
dari peminjam sehingga timbul konsep bunga uang. Atas dasar konsep pemikiran
tersebut apabila menyimpan uang sebanyak Rp 100,00 di bank dengan memperoleh
bunga 10% pertahun maka pada akhir tahun pertama jumlah uang di bank tersebut sebesar
:
Rp 100,00 + 10%(Rp 100,00) =
Rp 110,00
Dengan demikian muncul
berbagai konsep yang dapat dikembangkan mengenai penilaian uang dengan
memperhatikan perbedaan waktu sebagai titk tolak dalam segala analisa keuangan
baik yang menyangkut analisis investasi maupun pendanaan. Berbagai implikasi
konsep nilai waktu uang akan dipaparkan berikut ini.
- Nilai Majemuk
Nilai majemuk ( compound value ) dari sejumlah uang
merupakan nilai akhir ( ending value ) uang itu setelah diperhitungkan
bunganya. Apabila jumlah uang tersebut sebesar X Dimana :
X = jumlah uang
pada tahun ke-0 atau awal tahun pertama
X = jumlah uang padaakhir tahun ke-1
X = jumlah uang pada akhir tahun ke-2 dan
seterusnya
i = tingkat bunga
berarti :
X = X + i X
=
X( 1+i )
X = X + i X
=
X ( 1+i )
=
X ( 1+i ) ( 1+i )
=
X ( 1+i )
Contoh :
Apabila
nasabah menabung di bank sebanyak Rp1.000,00 dengan memperoleh bunga 5%
pertahun selama 5 tahun, maka pada akhir tahun ke-5 uang tersebut akan kembali
bersama pendapatan bunganya sebanyak Rp 1.276,00. Adapun proses penghitungannya
sebagai berikut :
X = Rp
1.000,00 ( 1+0,05 ) = Rp 1.050,00
X = Rp 1.000,00
( 1+0,05 ) = Rp 1.000,00 ( 1+0,05 ) = Rp 1.102,00
X = Rp 1.102,00 ( 1+0,05 ) = Rp 1.000,00 (
1+0,05 ) = Rp 1.158,00
X = Rp 1.158,00 (
1+0,05 ) = Rp 1.000,00 ( 1+0,05 ) = Rp 1.216,00
X = Rp 1.216,00 (
1+0,05 ) = Rp 1.000,00 ( 1+0,05 ) = Rp 1.276,00
- Nilai Sekarang
Konsep
nilai sekarang ( present value )
adalah lawan dari nilai majemuk. Apabila yang dihitung dalam nilai majemuk
adalah X setelah X, i dan t diketahui, maka yang dihitung dalam nilai tunai
itu adalah X setelah X, i dan t
diketahui.
Artinya apabila dalam nilai
majemuk nilai X adalah :
X = X( 1+i )
Maka present value ( PV )
dihitung sebagai berikut :
X = =
X
Dimana :
i = tingkat bunga
( interest rate )
X = nilai tunai / present value ( PV )
X = nilai majemuk / compound value ( CV )
= faktor pengganda / discount factor ( df ) / present value
interest factor (PVIF)
Contoh :
Pada akhir tahun ke-5 nasabah
akan menerima uang sebanyak Rp 6.000,00. Berapakah PV uang itu
sekarang apabila discount factor-nya 7% ?
X = X = Rp 6.000,00 x
0,7139 = Rp 4.278,00
Mengapa
demikian ? bila nasabah membungakan uang sebesar Rp 4.278,00 dengan tingkat
bunga 7% setahun, maka akhir tahun ke-5 uang tersebut akan menjadi Rp 6.000,00 dengan bukti
perhitungan sebagai berikut :
X = Rp 4.278,00 ( 1+0,07
) = Rp 6.000,00
- Nilai Majemuk dari Anuitas
Nilai
majemuk dari anuitas merupakan nilai majemuk dari arus dana yang terjadi secara
serial setiap tahun dalam jumlah tetap. Masing-masing setoran yang dilakukan
harus dibunga majemukkan sampai pada periode t., apabila setoran yang dilakukan
setiap tahun sebesar R maka compound
value of annuity ( CVA ) adalah :
CVA = R
Contoh :
Nasabah
akan menerima uang sebanyak Rp 2.000,00 setiap akhir tahun selama 2 tahun. Setiap
kali menerima uang tunai nasabah langsung menabungkan uang tersebut ke bank
dengan bunga hanya 10% pertahun. Dengan demi8kian jumlah uang nasabah pada
akhir tahun ke-3 adalah :
CVA
= Rp 2.000,00
= Rp 2.000,00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar