BAB III
CHI KUADRAT
Teknik
statistik chi kuadrat digunakan untuk menguji hipotesis bila yang diteliti
lebih dari dua kelas, datanya nominal dan jumlah sampel yang ditentukan adalah
besar. Teknik ini bisa digunakan untuk mencari ada tidaknya perbedaan antara
kategori yang satu dengan kategori yang lain mengenai suatu permasalahan yang
diteliti.
Kasus 1:
Sebuah perusahaan minuman ingin
mengetahui minuman rasa apa yang
disukai oleh konsumen di wilayah Kota Malang. Ada
tiga rasa minuman yang sedang diuji, yaitu: rasa strawbey, rasa melon, dan rasa
jeruk. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh tenaga lapangan selama sebulan
didapatkan data-data sebagai berikut: 200 orang cenderung memilih rasa
strawbery, 100 orang memilih rasa melon, dan 50 orang memilih rasa jeruk. Analisislah
apakah ada perbedaan jenis minuman yang disukai masyarakat Kota Malang? Minuman
rasa apakah yang harus lebih banyak diproduksi untuk masyarakat Kota Malang?
Langkah-langkah
kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
- Judul Penelitian: ”Rasa Minuman Yang Disukai Oleh Masyarakat Kota Malang”.
- Variabel penelitian: Jenis rasa minuman.
- Rumusan masalah: ”Rasa minuman apakah yang lebih disukai oleh masyarakat Kota Malang?”
- Hipotesis: Ho: ”Tidak ada perbedaan selera masyarakat terhadap tiga rasa minuman”. Ha: ”Ada perbedaan selera masyarakat terhadap tiga rasa minuman”
- Kreteria pengujian hipotesis: Bila chi kuadrat hitung lebih kecil dibandingkan dengan chi kuadrat tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak. Atau apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a (p < a), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
- Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah pertama:
Masukkan data penelitian yang
memuat tentang jenis rasa minuman, sebagaimana tampak pada gambar berikut:
Langkah kedua:
Masukkan data penelitian, 1: untuk minuman rasa
strawbey, 2: untuk minuman rasa melon, dan 3: minuman rasa jeruk. Hasil
tampilan data tampak sebagai berikut:
Langkah ketiga:
Lakukan kegiatan analisis data dengan menggunakan
teknik chi kuadrat. Klik ”analyze”, pilih statistik nonparametrik, kemudian
klik chi-kuadrat. Masukkan variabel jenis minuman kedalam kolom ”test variabel
list”. Kemudian klik ”options”, lanjutkan dengan klik ”descriptive”, kemudian
klik ”continue” dan klik ”Ok”.
Hasil analisis chi kuadrat yang didapatkan adalah
sebagai berikut:
NPAR TEST
/CHISQUARE=jenis
/EXPECTED=EQUAL
/STATISTICS
DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
NPar
Tests
[DataSet1]
Chi-Square
Test
Frequencies
Berdasarkan
hasil pengujian didapatkan nilai chi kuadrat hitung sebesar 100,00. Atau
diketahui koefisien proporsi (p) = 0,00. Koefisien P lebih kecil dibandingkan
dengan koefisien taraf kesalahan a = 0,05. Karena P < a, maka Ho yang menyatakan ”tidak ada perbedaan selera masyarakat Kota
Malang terhadap jenis rasa minuman” dinyatakan ditolak. Dengan kata lain ada
perbedaan selera masyarakat Kota Malang terhadap jenis rasa minuman. Jenis rasa
minuman yang disukai oleh masyarakat Kota Malang secara berturut-turut adalah:
minuman rasa strawbey, rasa melon, dan rasa jeruk.
Berdasarkan
hasil penelitian tersebut maka disarankan perusahaan minuman lebih banyak
menyediakan minuman rasa stratwbery dan rasa melon untuk masyarakat Kota Malang.
Kasus 2:
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang ingin mengetahui
jenis penyakit apakah yang cenderung diderita oleh warga kota. Ada 4 jenis
penyakit yang diteliti, yaitu: muntaber, demam berdarah, TBC, dan jantung. Ada
400 responden yang diteliti, dan hasilnya menunjukkan ada sebanyak 90 orang
kena muntaber, 110 orang kena demam berdarah, 140 orang kena TBC dan 60 orang
terkena penyakit jantung. Analisislah apakah ada kecenderungan warga Kota
Malang untuk terkena penyakit tertentu!
Langkah-langkah
kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Judul Penelitian: ”Kecenderungan penyakit
yang diderita warga Kota Malang”.
2. Variabel penelitian: Jenis penyakit.
3. Rumusan masalah: ”Penyakit apakah yang
cenderung diderita oleh warga Kota Malang?”
4. Hipotesis: Ho: ”Tidak ada perbedaan jenis
penyakit yang diderita masyarakat Kota Malang”. Ha: ”Ada perbedaan jenis
penyakit yang diderita masyarakat Kota Malang”
5. Kreteria pengujian hipotesis: Bila chi
kuadrat hitung lebih kecil dibandingkan dengan chi kuadrat tabel, maka Ho diterima
atau Ha ditolak. Atau apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan
dengan koefisien a, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
6. Analisis data dapat dilakukan dengan
menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah pertama:
Masukkan data penelitian yang memuat tentang jenis rasa
minuman, sebagaimana tampak pada gambar berikut:
Langkah kedua:
Masukkan data penelitian, kemudian analisis dengan
teknik chi kuadrat dengan langkah-langkah sebagaimana tampak pada gambar
berikut.
Hasil analisis chi kuadrat adalah sebagai berikut:
NPAR TEST
/CHISQUARE=jenis
/EXPECTED=EQUAL
/STATISTICS
DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
NPar
Tests
[DataSet2]
Chi-Square
Test
Frequencies
Berdasarkan
hasil pengujian didapatkan nilai chi kuadrat hitung sebesar 34,00. Atau
diketahui koefisien proporsi (p) = 0,00. Koefisien P lebih kecil dibandingkan
dengan koefisien taraf kesalahan a =
0,05. Karena P < a, maka Ho yang menyatakan
”tidak ada jenis penyakit yang diderita warga
Kota Malang” dinyatakan ditolak. Dengan kata lain ada perbedaan jenis
penyakit yang diderita warga Kota Malang. Jenis penyakit yang diderita oleh
masyarakat Kota Malang secara berturut-turut adalah demam berdarah, TBC,
muntaber, dan jantung.
Berdasarkan hasil penelitian
tersebut maka disarankan penangan masalah kesehatan bagi warga Kota Malang lebih
difokuskan pada penyakit demam berdarah, TBC, muntaber, baru jantung.
Soal untuk latihan:
PT Astra International ingin
mengetahui warna mobil yang disukai oleh konsumen. Dalam penelitian ini warna
mobil dikelompokkan menjadi 5, yaitu: putih, hitam, biru, merah, dan abu-abu.
Untuk itu dilakukan survey yang menanyakan tentang kesukaan konsumen terhadap
warna mobil. Survey dilakukan di 10 kota besar
di Indonesia
dengan mengajukan pertanyaan kepada para pemilik mobil dan calon pembeli mobil.
Dari 5000 responden, sebanyak 900 orang memilih warna putih, 1100 orang memilih
warna biru, 800 orang memilih warna abu-abu, 1200 orang memilih warna hitam,
dan 1000 orang memilih warna merah. Analisislah dengan menggunakan teknik
statistik chi kuadrat untuk mengetahui warna mobil apa yang paling disukai oleh
konsumen!
BAB IV
HIPOTESIS KOMPARATIF 2
SAMPEL BERPASANGAN
Hipotesis komparatif 2 sampel
berpasangan dilakukan dengan menguji ada tidaknya perbedaan antara nilai
variabel dari dua kelompok sampel yang berpasangan. Kelompok sampel berpasangan
dapat berbentuk satu sampel yang diukur sebanyak 2 kali.
Misalnya: sebuah penelitian ingin mengetahui
bagaimana dampak promosi penjualan melalui iklan terhadap peningkatan volume
penjualan. Untuk itu dapat dilakukan dengan membandingkan volume penjualan
antara sebelum ada iklan dengan sesudah ada iklan. Dalam hal ini, pemberian iklan disebut
sebagai sebuah ”perlakuan”, sedangkan penjualan sebelum ada iklan disebut
sebagai ”kontrol”. Sampel yang berpasangan
juga dapat terjadi karena ada 2 kelompok yang dipasangkan. Kelompok yang satu,
misalnya; untuk penjualan dengan tanpa melalui iklan; sedangkan kelompok yang
kedua penjualan dengan melalui iklan.
Teknik statistik yang dapat
digunakan adalah McNemar Test, Wilcoxon Test, dan Sign Test. Biasanya teknik
McNemar Test dan Wilcoxon test digunakan apabila data yang tersedia adalah data
nominal. Sedangkan teknik sign test digunakan apabila datanya berbentuk data
ordinal.
Teknik statistik ini digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif 2 sampel berpasangan dengan data nominal. Rancangan
penelitian yang digunakan biasanya menggunakan model ”sebelum dan sesudah”.
Oleh karena itu, hipotesis penelitiannya adalah membandingkan antara sebelum
perlakuan dan sesudah ada perlakuan.
Kasus 1:
Sebuah penelitian ingin mengetahui bagaimana pengaruh
pemberian informasi terhadap keputusan konsumen untuk membeli sebuah produk.
Sebelum ada kegiatan pemberian informasi sebanyak 30 orang membeli produk dan 60
orang tidak membeli produk. Setelah ada kegiatan pemberian informasi, sebanyak 80
orang membeli produk dan 10 orang tidak membeli produk.
Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai
berikut:
- Judul Penelitian: ”Pengaruh Pemberian Informasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”.
- Variabel penelitian: Pemberian informasi dan keputusan pembelian.
- Rumusan masalah: ”Apakah ada pengaruh pemberian informasi produk dengan keputusan pembelian barang?”
- Hipotesis: Ho: ”Tidak ada pengaruh pemberian informasi produk terhadap keputusan pembelian barang”. Ha: ”Ada pengaruh pemberian informasi produk terhadap keputusan pembelian barang”
- Kreteria pengujian hipotesis: Apabila koefisien proporsi (p=sig.) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a=0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
- Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Langkah pertama:
Masukkan data penelitian sebagaimana tampak pada gambar berikut:
Kemudian buka ”data view” dan
masukkan data penelitian yang sudah terkumpul. Lanjutkan dengan melaksanakan
kegiatan analisis data. Untuk itu klik ”analyze”, pilih ”nonparamtric tests”, lanjutkan dengan
klik ”2 related samples”.
Kemudian masukkan variabel penelitian kedalam
kolom ”test pair(s) list”. Caranya dengan mengeblok kedua variabel tersebut,
kemudian baruk klik tanda panah untuk memasukkan pada kolom ”test pair(s)
list”. Kemudian klik ”options”, pilih ”descriptive”. Kemudian klik pada bagian ”test type”. Pilih
Wilcoxon, McNemar, dan Marginal Homoginity. Lanjutkan dengan klik ”OK”.
Hasil analisis data akan tampak
seperti berikut:
NPAR TEST
/WILCOXON=perlakuan WITH keputusan (PAIRED)
/MCNEMAR= perlakuan WITH keputusan (PAIRED)
/MH= perlakuan WITH keputusan (PAIRED)
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
NPar
Tests
[DataSet1]
Wilcoxon
Signed Ranks Test
McNemar
Test
Crosstabs
Untuk melakukan
pengujian hipotesis komparatif 2 sampel berpasangan, dengan data nominal, dapat
digunakan teknik Wilcoxon Signed Rank Test, McNemar Test, dan Marginal
Homoginity Test. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk test wilcoxon
didapatkan koefisien p = 0,157; untuk McNemar Test didapatkan koefisien p =
0,203; sedangkan untuk marginal homoginity test didapatkan koefisien p = 0,157.
Hasil perhitungan statistik tersebut menunjukkan ternyata p lebih kecil dari
taraf kesalahan yang ditetapkan, yaitu a = 0,05 ( p > a).
Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan “Tidak ada pengaruh pemberian
informasi produk terhadap keputusan pembelian barang” dinyatakan diterima.
Artinya, keputusan konsumen untuk membeli produk ternyata tidak dipengaruhi
oleh ada tidaknya kegiatan pemberian informasi produk; tetapi ditentukan oleh
faktor lain, mungkin karena faktor pendapatan, selera, atau faktor lain yang
perlu untuk diidentifikasi lebih lanjut.
Kasus 2:
Sebuah
penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh pemberian penyuluhan
lapangan dengan keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program keluarga
berencana. Sebelum diberikan kegiatan penyuluhan, dari 50 pasangan keluarga
yang diteliti 15 orang ikut keluarga berencana dan 35 tidak ikut keluarga
berencana. Setelah diberikan kegiatan penyuluhan, sebanyak 45 ikut keluarga
berencana dan 5 keluarga tidak ikut keluarga berencana. Analisislah apakah ada
pengaruh pemberian penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga untuk
mengikuti program keluarga berencana.
Langkah-langkah
kegiatan penelitian adalah sebagai berikut:
1.
Judul Penelitian: ”Pengaruh Pemberian penyuluhan
Terhadap Keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB”.
2.
Variabel penelitian: Pemberian penyuluhan dan keputusan
mengikuti program KB.
3.
Rumusan masalah: ”Apakah ada pengaruh pemberian
penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB?”
4.
Hipotesis: Ho: ”Tidak ada pengaruh kegiatan penyuluhan
terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB”. Ha: ”Ada pengaruh kegiatan
penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB”
5.
Kreteria pengujian hipotesis: Apabila koefisien
proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a,
maka Ho ditolak dan Ha diterima.
6.
Analisis
data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Dengan menggunakan
langkah-langkah operasi program sebagaimana dicontohkan pada kasus 1, maka
didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:
NPAR TEST
/WILCOXON=perlakuan WITH keputusan (PAIRED)
/MCNEMAR= perlakuan WITH keputusan (PAIRED)
/MH= perlakuan WITH keputusan (PAIRED)
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
NPar
Tests
Wilcoxon
Signed Ranks Test
McNemar
Test
Crosstabs
Berdasarkan hasil analisis di atas, maka
didapatkan koefisien proporsi (p) = 0,025 dan 0,041. Dengan demikian koefisien
p lebih kecil dibandingkan dengan taraf kesalahan yang ditetapkan, yaitu a = 0,05 ( P < a). Dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan
tidak ada pengaruh pemberian penyuluhan terhadap keputusan pasangan keluarga
untuk mengikuti program KB dinyatakan ditolak. Artinya, kegiatan penyuluhan
berpengaruh terhadap keputusan pasangan keluarga untuk mengikuti program KB.
Soal untuk latihan:
Sebuah penelitian ingin mengetahui apakah berbagai
pemberitaan tentang peningkatan kesejahteraan guru berpengaruh terhadap minat
siswa unggulan untuk menjadi guru. Untuk itu dilakukan survey kepada 50 siswa unggulan
dengan menanyakan bagaimana minat mereka untuk menjadi guru. Ketika belum ada
pemberitaan yang gencar tentang peningkatan kesejahteraan guru, 10 siswa
berminat menjadi guru dan 40 siswa tidak berminat menjadi guru. Setelah ada
pemberitaan yang gencar tentang program peningkatan kesejahteraan guru, 35
siswa berminat menjadi guru dan 15 siswa tidak berminat untuk menjadi guru.
Analisislah apakah pemberitaan yang gencar tentang program peningkatan
kesejahteraan guru berpengaruh terhadap minat siswa unggulan untuk menjadi
guru.
BAB V
HIPOTESIS KOMPARATIF 2
SAMPEL INDEPENDEN
Teknik statistik ini digunakan untuk
menguji hipotesis komparatif dua sampel yang tidak berpasangan. Penelitian
survey biasanya menggunakan teknik hipotesis komparatif 2 sampel independen.
Misalnya, peneliti ingin mengetahui bagaimana dampak suatu perlakuan terhadap 2
kelompok sampel yang berbeda. Bila pada sampel berpasangan cenderung
menggunakan teknik “sebelum dan sesudah” dengan satu kelompok sampel; maka pada
sampel independen peneliti memiliki 2 kelompok sampel dengan perlakuan yang
berbeda diantara 2 kelompok sampel tersebut.
Biasanya teknik statistik yang
digunakan untuk melakukan pengujian bila datanya berbentuk data nominal adalah
Wald-Wolfowitz runs test dan Moses Extreme Reactions test. Sedangkan apabila
datanya berbentuk ordinal cenderung digunakan teknik Mann-Whitney U Test dan Kolmogorov-Smirnov Z
Test.
Kasus 1:
Sebuah
penelitian ingin mengetahui apakah ada
hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan afiliasi partai politik yang
dipilih. Jenis pekerjaan dikelompokkan menjadi dua, yaitu: wiraswasta dan
pegawai negeri; sedangkan partai politik dikelompokkan menjadi 2 yaitu partai
nasionalis dan partai agama. Jumlah sampel yang ditetapkan ada sebanyak 50
orang dengan pekerjaan wiraswasta dan 60 orang pegawai negeri. Dari 50 orang
wiraswasta, 35 orang memilih partai agama dan 15 orang memilih partai
nasionalis. Dari 60 orang pegawai negeri, 45 orang memilih partai nasionalis
dan 15 orang memilih partai agama. Analisislah apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan
seseorang dengan afiliasi partai politik?
Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai
berikut:
- Judul Penelitian: ”Hubungan Antara Jenis Pekerjaan Seseorang Dengan Afiliasi Partai Politik”.
- Variabel penelitian: jenis pekerjaan dan pilihan partai politik.
- Rumusan masalah: ”Apakah ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang dipilih?”
- Hipotesis: Ho: ”Tidak ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang dipilih”. Ha: ”Ada hubungan antara jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang dipilih”
- Kreteria pengujian hipotesis: H0 diterima apabila koefisien chi kuadrat hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai chi kuadrat tabel dengan dk = 1 pada taraf kesalahan 5%. Atau, apabila koefisien proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
- Analisis data dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Masukkan variabel penelitian
yang memuat tentang jenis pekerjaan dan pilihan partai politik, sebagaimana
tampak pada gambar berikut:
Masukkan data penelitian, dan lanjutkan dengan
melakukan anaisis data. Pilih non parametrict tests, kemudian pilih “2
independent samples”
Analisis data dilakukan dengan jalan memblok
variabel ”pilihan partai politik” kemudian masukkan pada kolom “test variabel
list”. Blok variabel “jenis pekerjaan”
kemudian masukkan pada kolom “grouping variabel”. Asumsi yang digunakan adalah
jenis pekerjaan seseorang mempengaruhi pilihan partai politik.
Lanjutkan dengan mengklik “options”, pilih
“descriptve”; kemudian klik ”continue” dan klik ”OK”. Maka hasil analisis data
yang didapatkan adalah tampak sebagai berikut:
Moses
Test
Wald-Wolfowitz
Test
Berdasarkan hasil analisis data
didapatkan koefisien proporsi (p) sebesar 0,000. Dengan demikian p = 0,00
adalah lebih kecil dibandingkan dengan taraf kesalahan yang digunakan pada
taraf a = 0,05 ( p < a). Dengan demikian hipotesis nol yang
menyatakan ”Tidak ada hubungan antara
jenis pekerjaan seseorang dengan partai politik yang dipilih” dinyatakan
ditolak. Dengan kata lain, jenis pekerjaan seseorang mempengaruhi pilihan
partai politik yang dipilih. Oleh karena itu pimpinan partai politik dapat
menentukan pada segmen mana mereka harus secara intens melakukan komunikasi
politik.
Kasus 2:
Sebuah penelitian ingin mengetahui
apakah ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stres
kerja. Posisi pekerjaan dikelompokkan menjadi 2 bagian, yaitu pimpinan dan
bawahan. Derajat stres kerja dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu tidak stres,
stres sedang, dan sangat stres. Sampel penelitian ditetapkan terdiri dari 40
orang pimpinan dan 40 orang bawahan. Untuk kelompok pimpinan, 25 orang
menyatakan sangat stres, 5 orang stres sedang, dan 10 orang tidak stres. Untuk
kelompok bawahan, 10 orang menyatakan sangat stres, 5 orang stres sedang dan 25
orang menyatakan tidak stres. Analisislah apakah ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang dengan
derajat stres kerja.
Langkah-langkah kegiatan penelitian adalah sebagai
berikut:
1. Judul Penelitian: ”Hubungan Antara posisi Pekerjaan
Seseorang Dengan Derajat Stress Kerja”.
2. Variabel penelitian: posisi pekerjaan dan derajat
stres kerja.
3. Rumusan masalah: ”Apakah ada hubungan
antara posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stres kerja?”
4. Hipotesis: Ho: ”Tidak ada hubungan antara posisi pekerjaan seseorang dengan
derajat stres kerja”. Ha:
”Ada hubungan antara posisi pekerjaan
seseorang dengan derajat stres kerja”
5. Kreteria pengujian hipotesis: H0 diterima
apabila koefisien chi kuadrat hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai chi
kuadrat tabel dengan dk = 1 pada taraf kesalahan 5%. Atau, apabila koefisien
proporsi (p) lebih kecil dibandingkan dengan koefisien a, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
6. Analisis data dapat dilakukan dengan
menggunakan program SPSS dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Analisis data dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut:
Masukkan variabel penelitian
yang memuat tentang posisi pekerjaan dan derajat stres kerja, sebagaimana
tampak pada gambar berikut:
Perhatikan, data penelitian
dalam contoh ini adalah berbentuk ordinal. Masukkan data penelitian, kemudian
lakukan analisis data dengan memilih statistik non parametric, pilih 2 sampel
independent.
Masukkan variabek derajat
stres kerja pada kolom test variabel list, dan posisi pekerjaan pada kolom
grouping variabel. Kemudian klik ”define groups”, dan isikan angka 1 dan 2 pada
kotak yang tersedia. Artinya, untuk posisi pekerjaan dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu 1 untuk simbol bawahan dan 2 untuk simbol pimpinan. Lanjutkan klik
”continue” Kemudian klik ”option”, pilih descriptive. Klik pada kolom ”test
type”, pilih Mann-Whitney dan Kolmogorov-Smirnov. Klik ”continue” dan ”OK”,
maka akan didapatkan hasil analisis data sebagai berikut:
NPAR TESTS
/M-W= stres BY posisi(1 2)
/K-S= stres
BY posisi(1 2)
/STATISTICS= DESCRIPTIVES
/MISSING ANALYSIS.
NPar
Tests
[DataSet4]
Mann-Whitney
Test
Two-Sample
Kolmogorov-Smirnov Test
Berdasarkan
hasil analisis data didapatkan koefisien proporsi untuk Mann-Whitney p = 0,00
dan proporsi Kolmogorov-Smirnov p = 0,007. Dengan demikian diketahui koefisien
proporsi lebih kecil dari taraf kesalahan yang ditetapkan a = 0,05 (p < a). Artinya hipotesis nol yang menyatakan ”Tidak
ada hubungan antara posisi pekerjaan
seseorang dengan derajat stres kerja” ditolak. Artinya, ada hubungan antara
posisi pekerjaan seseorang dengan derajat stress kerja. Semakin tinggi posisi
pekerjaan seseorang kemungkinan untuk mengalami stres semakin tinggi.
Soal untuk latihan:
Sebuah dealer sepeda motor ingin mengetahui jenis
sepeda motor yang disukai oleh dua kelompok konsumen. Konsumen sepeda motor
terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok remaja dan kelompok dewasa. Jenis
sepeda motor terbagi menjadi 3, yaitu: jenis bebek, sport, dan jenis matic.
Sampel penelitian terdiri dari 60 kelompok remaja dan 70 kelompok dewasa. Dari
kelompok remaja, 10 orang memilih jenis bebek, 30 orang memilih jenis sport,
dan 20 orang memilih jenis matic. Dari kelompok dewasa, 40 orang memilih jenis
bebek, 10 orang memilih jenis sport, dan 20 orang memilih jenis matic.
Analisislah jenis sepeda motor apa yang cenderung dipilih oleh kedua kelompok
konsumen!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar